Pialang mengamati pergerakan saham (Widodo S Jusuf)
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia tengah bergairah. Namun, akan dirilisnya laju inflasi Februari oleh Badan Pusat Statistik di awal Maret 2011 diprediksi bisa mempengaruhi pergerakan IHSG.
Nah, apa yang mesti diantisipasi pelaku pasar menanggapi situasi tersebut?
Berikut penuturan dua orang analis yang merekomendasikan sejumlah saham yang diperkirakan akan menjadi favorit investor di awal pekan ini, Senin 28 Februari 2011.
Research Analyst PT Woori Korindo Securities Indonesia, Hendry Andrean mengaku untuk transaksi Senin ini tampaknya investor akan berhati-hati bermain saham, sembari menanti laju inflasi Februari yang rencananya akan keluar Selasa besok, 1 Maret 2011, karena hal itu diperkirakan membuat IHSG cenderung konsolidasi.
"Sepertinya, kondisi itu akan dimanfaatkan investor untuk fokus terhadap saham-saham yang berpotensi atau telah mengeluarkan kinerja keuangan tahun buku 2010 yang cukup kuat," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Ia menuturkan, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tampaknya akan diminati investor karena berpeluang menguat secara perlahan, terutama seiring laporan keuangan 2010 yang bisa menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
"BUMI juga terkait masalah utangnya yang kemungkinan besar berangsur-angsur berkurang tahun ini, sehingga laba bersih bisa mengalami peningkatan dibanding tahun lalu yang terhambat beban bunga cukup tinggi," ujar Hendry.
Selain BUMI, Hendry melanjutkan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mengalami permintaan beli (oversubscribe) pada rights issue-nya juga menarik. Sebab, masih berpotensi menopang laju IHSG. "Terlebih lagi, kinerja keuangannya di 2010 cukup positif," kata dia.
Saham PT Astra International Tbk (ASII), menurutnya, juga masih dalam kondisi positif (uptrend). Terutama, dipengaruhi kinerja 2010 yang positif dan masih memiliki potensi besar di tahun ini. "Berita penundaan pembatasan BBM bersubsidi tentunya akan menjadi sentimen positif," ujarnya.
Sedangkan Kepala Riset PT e-Trading Securities, Bertrand Reynaldi menuturkan, saham energi tetap menarik portofolio pemodal asing maupun lokal. "Di antaranya saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)," ujarnya.
Ia juga merekomendasikan saham Bumi Resources. Sebab, tahun 2013, perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 110 juta ton. Selain itu, akhir bulan ini BUMI akan menuntaskan transaksi senilai US$3 miliar dengan Valar. Perseroan akan berubah nama menjadi Bumi Plc dan terdaftar di Bursa London.
Melalui transaksi itu, Vallar akan memiliki sekitar 25 persen saham di Bumi Resources. Setelah transaksi tersebut ditandatangani, Bakrie akan menguasai 43 persen saham di perusahaan tersebut.
Bertrand juga menjagokan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Saham media saat ini tengah bergerak akibat dua perusahaan stasiun televisi nasional berencana melakukan merger yaitu PT Indosiar Karya Mandiri Tbk dan PT Surya Citra Media Tbk. Dua perusahaan tersebut saat ini tengah dihentikan perdagangannya oleh otoritas bursa hingga ada penjelasan lebih lanjut dari kedua emiten.
Sementara itu, menurut data BEI Jumat 25 Februari 2011, sektor komoditas tambang, industri dasar, perdagangan, properti, dan perbankan tercatat berhasil mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalih arah menguat (rebound) 4,39 poin atau 0,12 persen ke level 3.443,53.
Sektor tambang menguat 12,56 poin (0,40 persen) menjadi 3.113,57, sedangkan industri dasar, perdagangan, properti, dan bank masing-masing naik 0,95 poin hingga 3,16 poin.
Seperti diketahui, saham dengan kode ASII pada penutupan pedagangan akhir pekan lalu menduduki posisi kelima saham pendukung kenaikan IHSG, dengan penguatan harga sebesar Rp150 atau 0,29 persen pada posisi Rp51.550. Atau tercatat di urutan ketujuh dalam daftar efek paling banyak atau aktif ditransaksikan pada perdagangan Jumat, dengan frekuensi sebanyak 1.987 kali.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham otomotif tersebut tidak seluruhnya terjadi transaksi (done), sehingga masih memiliki sisa penawaran beli tinggi (bid) mencapai 396 lot. Sementara itu, transaksi yang terjadi sebanyak 8.890 lot.
BUMI berada di posisi enam saham menguat banyak dengan frekuensi sebanyak 3.963 kali atau berada pada urutan kedua saham paling aktif diperdagangkan. Harga sahamnya naik Rp150 (5,40 persen) menjadi Rp2.925. Saham tambang tersebut menyisakan sisa penawaran beli mencapai 105.852 lot, dengan transaksi yang terjadi sebanyak 336.226 lot.
Sedangkan saham Bank Mandiri bercokol di urutan 13 pengontribusi penguatan IHSG, dengan saham yang ditransaksikan sebanyak 1.810 kali (ada di posisi kesembilan saham teraktif). Harga saham juga terangkat Rp100 atau 1,76 persen ke level Rp5.750. Saham ini terjadi transaksi 77.812 lot, dengan sisa penawaran beli sebanyak 69.719 lot.
Saham berkode MNCN menempati posisi 26 saham menguat banyak dan bercokol di urutan tiga teraktif karena ditransaksikan dengan frekuensi tercatat 3.794 kali. Harga saham juga menguat Rp40 (3,88 persen) menjadi Rp1.070, dengan menyisakan penawaran beli sebanyak 116.603 lot dan terjadi transaksi mencapai 107.336 lot.
Sedangkan saham PGN, berada di urutan pertama saham dalam daftar saham teraktif dengan transaksi sebanyak 4.366 kali. Sayangnya, harga sahamnya turun Rp100 atau 2,68 persen ke level Rp3.625. Saham ini ditransaksikan sebanyak 118.666 lot, dengan sisa penawaran beli mencapai 41.429 lot.