Konsumen Bergeser ke Kebutuhan Gaya Hidup
VIVAnews - Konsumen Indonesia telah memperluas kebutuhan tingkat tiga seperti telepon seluler, motor, dan mobil yang masuk kategori gaya hidup. Namun, makanan dan minuman masih menjadi kategori terbesar dalam menyumbang penjualan barang konsumsi.
Menurut Executive Director Retail Measurement Services, Nielsen, Teguh Yunanto, penjualan produk rumah tangga mengalami perlambatan 9,1 persen dibandingkan 2009, karena beralih ke kategori kebutuhan gaya hidup.
"Orang Indonesia itu maunya banyak, mereka membeli yang paling murah supaya bisa beli barang lain seperti motor dan handphone," kata dia di Jakarta, Selasa, 22 Februari 2011.
Untuk menambah kebutuhan tingkat tiga tersebut, konsumen rela menukar kebutuhan dasarnya dengan produk yang lebih terjangkau harganya.
Nielsen Global Omnibus Survey pada kuartal akhir 2010 menunjukkan konsumen tetap optimistis sepanjang tahun lalu, walaupun tidak konsisten seperti 2009. Dengan melihat kondisi pasar dan penjualan motor serta mobil keluarga, Teguh memperkirakan konsumen Indonesia telah memperluas kebutuhan tingkat tiga, seperti ponsel, motor, dan mobil.
Sementara itu, produsen merespons dengan melakukan penyesuaian produk seperti repackaging, pengurangan isi, dan penurunan harga.
Total penjualan barang konsumsi harian Indonesia pada 2010 naik 11 persen dengan nilai total Rp121 triliun. Dari 43 kategori, kontribusi makanan dan minuman menyumbang penjualan paling besar yaitu Rp77 triliun atau 63 persen dari total barang konsumsi harian. Pertumbuhan penjualan makanan dan minuman itu meningkat 12,7 persen.
"Kategori makanan merupakan pendorong utama peningkatan penjualan," tuturnya. (art)