Penghematan Rp15 T untuk Program Pro Rakyat
VIVAnews - Pemerintah akan mengalokasikan dana hasil penghematan kementerian/lembaga sebesar Rp15 triliun untuk program-program pro rakyat. Salah satunya pembangunan perumahan bagi masyarakat tidak mampu.
"Jadi, penghematan ini kan mengejar Rp20 triliun. Sekarang ini kelihatannya masih Rp15 triliun. Kalau Rp15 triliun itu ada di masing-masing kementerian," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 24 Februari 2011.
Menurut Agus, rencana penggunaan dana hasil penghematan anggaran tersebut mengacu pada instruksi presiden yang berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada masyarakat kecil, mulai dari nelayan hingga masyarakat yang tidak mempunyai rumah.
Selain dari penghematan anggaran, menurut Agus, pemerintah juga akan mengombinasikan anggaran pembangunan rumah bagi masyarakat miskin tersebut dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang dilakukan perusahaan swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pemerintah juga berencana untuk menyiapkan anggaran khusus dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)-Perubahan yang sebelumnya dikordinasikan dengan Badan Anggaran DPR.
Meski akan memberikan perhatian pada program perumahan murah, menkeu tetap menjaga agar kondisi fiskal Indonesia sehat. Sebab, pemerintah juga memiliki berbagai komitmen antara lain perlunya cadangan risiko fiskal untuk bahan bakar minyak (BBM), listrik, serta dukungan pada alat utama sistem senjata (alutsista).