Pemerintah Tunda Pembatasan BBM Bersubsidi
VIVAnews- Pemerintah menunda pelaksanaan pembatasan BBM bersubsidi yang akan dilakukan April mendatang. Alasannya, adanya perkembangan harga minyak yang tinggi dapat meningkatkan inflasi dan persiapan uji coba di Jabotebek yang belum matang.
Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan pembatasan itu dilakukan dengan beberapa asumsi seperti harga minyak mentah Indonesia, kajian yang dilakukan tim independen, dan tergantung dari kesiapan uji coba,
"Ada baiknya kita tunda itu, sampai kita tunggu hasilnya," ujar Hatta sesudah mengantar Presiden yang akan ke Brunei Darussalam, di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis, 24 Februari 2011.
Menurut dia, pemerintah harus realistis dan itu upaya untuk mencari solusi, bukan karena tidak tegas atau mencla-mencle.
Pemerintah akan membicarakan masalah itu dengan DPR setelah hasil kajian selesai. Dengan kenaikan harga minyak akhir-akhir ini, Hatta mengatakan, pemerintah belum merencanakan kenaikan harga BBM. Menurutnya situasi ini hanya berlangsung sementara.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mulai pasrah jika pelaksanaan pembatasan BBM tersebut ditunda. "Mungkin kalau seandainya harus ada penundaan ya ditunda, yang penting harus efektif," ujar Agus di sela rapat gabungan Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu, 23 Februari 2011.
Penundaan itu, menurut Agus, menunggu hasil kajian pembatasan premium yang dilakukan oleh tim independen dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia. Hasil kajian itu rencananya akan selesai pada Maret 2011 dan dikonsultasikan dengan Komisi VII DPR.