Menkeu: Investor Menguji Pasar

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Senin, 08 Agustus 2011

Menkeu: Investor Menguji Pasar

VIVAnews - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menilai penurunan kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh asing yang sempat terjadi merupakan sesuatu yang normal di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global. Para investor diyakini hanya menguji pasar domestik.

"Kalau saya, sangat wajar kalau seandainya investor itu test the market. Istilah kami adalah mereka ingin menguji saja," ujar Agus di kantornya, di Jakarta, Senin, 8 Agustus 2011.

Menurut dia, investor mengamati kondisi secara umum, bagaimana fundamental dan respons kebijakan masing-masing negara. Indonesia, memiliki fundamental yang cukup baik. Negara dengan debt to GDP dan defisit besar yang menjadi pertimbangan para investor dalam menanamkan dananya.

Defisit Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada 2012 ditetapkan sebesar 1,5 persen, atau turun dibanding APBN-P 2011 sebesar 2,1 persen.

"Pertama, fundamental kita itu baik. Kedua, policy kita semua konsisten," tuturnya.

Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, mengatakan saat ini situasi pasar SBN melemah tipis, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam.

"Sampai pukul 11.15 WIB, situasi pasar SBN melemah tipis, tapi masih dalam kategori stabil," imbuhnya.

Harga SUN tenor panjang, lanjut Rahmat, turun 75 sampai 100 basis poin (0,75-1,0). Untuk tenor jangka pendek berada di bawah 50 sen. "Yield SUN 10 tahun masih sekitar 6,9 persen. Sejauh ini tidak terlihat tanda-tanda selling off, apalagi reversal. Karena nilai tukar masih berada pada Rp8.556,6 atau melemah 11 persen," ungkapnya.

Berdasarkan data perdagangan, Jumat 6 Agustus 2011, Rahmat menjelaskan, investor asing menjadi net seller sebesar Rp663,27 miliar. Sejauh ini, pihaknya terus mengamati pasar berdasarkan Crisis Management Protocol dan komunikasi dengan primary dealers. "Sejauh ini belum dilakukan operasi pasar," tuturnya. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts