PLTA Kering, Pasokan Listrik Hilang 1.000 MW

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 19 Maret 2011

PLTA Kering, Pasokan Listrik Hilang 1.000 MW

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan dampak perubahan iklim yang tidak menentu berpotensi menyebabkan hilangnya pasokan listrik sebesar 1.000 megawatt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling dan Cirata.

"Potensi kehilangan daya di pembangkit Saguling dan Cirata mencapai 1.000 MW karena perubahan iklim. Terjadi pendangkalan yang membuat debit air menipis dan lingkungan di sekitar PLTA rusak. Itu akibat ulah manusia dan PLN terkena," ujar Direktur Operasional Jawa-Bali PLN, I Ngurah Adyana di sela kunjungan kerja ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang, Garut, Jawa Barat, Jumat 18 Maret 2011.

Adyana menjelaskan, pembangkit PLN, khususnya PLTA, memang menjadi instalasi pembangkit yang paling terkena dampak dari perubahan iklim dan cuaca yang tidak menentu. Hilangnya pasokan daya listrik juga disebabkan kerusakan lingkungan di sekitar PLTA.

Penurunan debit air, Adyana menjelaskan, mulai dirasakan sejak Februari
dan diperkirakan berlanjut hingga April 2011. Anomali cuaca pada tahun ini juga dianggap berbeda jika dibandingkan tahun lalu. Jika pada 2010 debit air yang semula diperkirakan hanya 6 persen dari biasanya, ternyata masih bisa menampung air hingga 10 persen.

"Tahun ini, airnya tidak ada, sehingga kehilangan 1.000 MW," ujar dia.

Meskipun telah kehilangan pasokan listrik sebesar 1.000 MW, PLN menjamin masyarakat yang bermukim di Jawa-Bali tidak perlu khawatir akan adanya pemadaman listrik. Sebab, dari beban puncak Jawa-Bali yang mencapai 18.400 MW, kapasitas listrik yang dimiliki pada sistem pembangkit listrik itu mencapai 22.500 MW.

PLN juga bakal memperoleh tambahan pasokan dari sejumlah pembangkit hasil dari program percepatan pembangkit listrik 10 ribu MW yang sudah beroperasi pada 2011.

"Tidak semua hidup maksimum. Kemampuan pasokan 20 ribu MW, biasanya untuk cadangan 1.500 MW. Dengan hilang 1.000 MW, sisanya hanya 500 MW, sehingga pas-pasan," tuturnya. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts