Seberapa Besar Kontribusi Nuklir di Jepang
VIVAnews - Gempa bumi besar dan tsunami pada Jumat 11 Maret mengakibatkan kerusakan pada sistem pendingin di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, Jepang. Akibatnya, tiga pembangkit meledak.
Keadaan darurat nuklir pun diumumkan. Puluhan ribu penduduk dalam radius 20 kilometer dari pembangkit dievakuasi. Jumlah radiasi yang dilepaskan tidak jelas, dan krisis ini masih terus berlangsung.
Data dari Federasi Perusahaan Pembangkit Listrik (FEPC) Jepang, Jepang mengoperasikan 55 reaktor nuklir dengan jumlah listrik yang dihasilkan 49.467 megawatt atau hampir 50 gigawatt. Energi ini menyumbang 34,5 persen kebutuhan listrik di Jepang.
Memang, di Jepang energi nuklir telah menjadi prioritas strategis sejak 1973. Bagi mereka, energi nuklir merupakan pilihan bijak, sebab negeri sakura ini tak memiliki banyak sumber minyak dan gas.
Pengembangan nuklir di Jepang tidak semulus yang dibayangkan. Pada pertengahan 1990, sempat terjadi beberapa kecelakaan nuklir, diantaranya kecelakaan Tokaimura. Beberapa pembangunan PLTN di Jepang juga sempat dibatalkan, seperti PLTN Maki yang dibatalkan pada 2003, PLTN Kushima pada 1997, PLTN Ashihama, dan PLTN Hohoku.
Namun Pemerintah Jepang tetap berkomitmen mengembangkan energi nuklir. Pascakecelakaan nuklir tersebut, Pemerintah Jepang banyak mendanai organisasi riset dan melakukan kontrol lebih ketat.
Dalam melayani kebutuhan listrik, Pemerintah Jepang membagi beberapa titik distribusi listrik. Masing-masing daerah dipegang oleh operator yang berjumlah 10 perusahaan, yaitu Tokyo Electric Power Company, Okinawa Electric Power Company, Kyushu Electric Power Company, Chubu Electric Power Company, Tohoku Electric Power Company , Shikoku Electric Power Company, Kansai Electric Power Company, Hokuriku Electric Power Company, Hokkaido Electric Power Company, dan Chugoku Electric Power Company.
Seluruh operator penyedia listrik regional di Jepang mengoperasikan pembangkit nuklir, kecuali Okinawa Electric Power Company.
Berikut pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang berdasarkan data FEPC 2007: