Saham ABM Milik Miliarder Indonesia Menguat
VIVAnews - Harga saham PT ABM Investama Tbk yang memulai transaksi perdana hari ini mencatatkan kenaikan sebesar 3,33 persen atau naik Rp125 di level Rp3.875 pada lima menit pertama perdagangan. Saham berkode ABMM ini sempat mencapai level Rp4.100 atau naik Rp350 dari harga pembukaan Rp3.750.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito, mengatakan, kode ABMM terdiri atas nama keluarga yaitu Ana, Bari, Muki, dan Mufida. Menurut dia, mencatatkan saham perusahaan di bursa merupakan langkah berani dari satu keluarga yang memiliki rekam jejak yang panjang.
"Saya kira komitmen mereka juga tidak perlu diragukan lagi," ujar Eddy di sela acara pencatatan perdana (listing) sekaligus perdagangan perdana saham ABM Investama di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2011.
Eddy juga menunggu perusahaan lain milik keluarga itu, yaitu Trakindo Utama agar juga ikut melantai di bursa. Eddy mengatakan, Bursa Efek Indonesia adalah sedikit bursa di dunia yang masih tumbuh positif di tengah turbulensi ekonomi dunia. "Pada 2015, kami akan jadi leading bursa di ASEAN," tambahnya.
Direktur Utama ABM Investasi, Andi Djajanegara, mengatakan, saham ABM Investasi kelebihan permintaan sebanyak empat kali dari yang ditawarkan. ABM adalah perusahaan energi bergerak di bidang batu bara dan jasa kontraktor pertambangan. "ABM akan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi masyarakat," ujar Andi di acara yang sama.
ABM merupakan salah satu anak perusahaan dari induk usaha PT Tiara Marga Trakindo yang didirikan oleh keluarga Achmad Hamami. Achmad Hamami sendiri tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia peringkat 10 versi majalah Forbes.
ABM Investama merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis yang berhubungan dengan sektor energi. ABM Investama menangani sejumlah bisnis yang sebelumnya dikendalikan oleh Tiara Marga Trakindo.
Sejumlah perusahaan milik Achmad Hamami, yang kini dialihkan ke ABM Investama adalah PT Reswara Minergi Hartama yang bergerak di bidang produksi batu bara, PT Cipta Kridatama (perusahaan pemegang kontrak pertambangan), PT Cipta Krida Bahari (perusahaan logistik terintegrasi), PT Sumberdaya Sewatama (perusahaan penyedia solusi energi), dan PT Sanggar Sarana Baja (perusahaan jasa engineer).
Dalam melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) kali ini, ABM Investama melepas sebanyak 550,6 juta saham atau sekitar 20 persen saham. Harga perdana saham ABM dipatok pada level Rp3.750 per unit.
Bertindak sebagai penjamin emisi dalam IPO kali ini adalah PT Macquarie Capital Securities Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara itu, Morgan Stanley & Co bertindak sebagai global coordinator.
Rencananya, hasil IPO yang ditaksir mencapai Rp2,06 triliun akan digunakan untuk membiayai ekspansi anak usaha dengan porsi 66 persen. Selain itu, 27 persen akan digunakan untuk membiayai utang dan sisanya sebagai modal kerja perusahaan.
ABM tercatat sebagai emiten ke-437 dan dicatatkan di papan utama BEI dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp10,3 triliun. Per Juni 2011, total aset perseroan mencapai Rp7,3 triliun dengan kewajiban sebesar Rp6 triliun. (art)