BI Belajar Perbankan Syariah dari Malaysia

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Selasa, 19 Juli 2011

BI Belajar Perbankan Syariah dari Malaysia

VIVAnews - Bank Indonesia belajar bagaimana mengembangkan pasar keuangan syariah di Indonesia kepada Malaysia. Pangsa pasar perbankan syariah masih rendah, tidak seperti Malaysia.

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, meski masih kecil dibanding Malaysia, pasar keuangan syariah berkembang baik. Hal itu tercermin dari tingginya finance to deposit ratio (FDR) perbankan syariah.

Sementara itu, pasar keuangan Malaysia berkembang sangat baik. Hal itu dilihat dari pasar sukuk domestik Malaysia yang mencapai 72 persen.

“Tapi, di sisi lain, Indonesia dan Malaysia masih mempunyai beberapa kekurangan dalam mengembangkan perbankan syariah,” ujar Darmin saat membuka Joint High Level Conference on Islamic Finance di Jakarta, Senin, 18 Juli 2011.

Darmin menjelaskan, jumlah simpanan dan pembiayaan syariah meningkat. Pembiayaan mencapai 101 persen dalam satu dekade terakhir. “Ini artinya, fungsi intermediasi perbankan di Indonesia berjalan cukup baik," tuturnya.

Dalam acara itu, hadir Wakil Presiden RI Boediono, Gubernur Bank Malaysia, Dr Zeti Akhtar Aziz dan Crown Prince of Perak Malaysia, HRH Raja Nazrin Shab Ibni Sultan Azlan Muhibbuddin Shah, serta sejumlah  bankir syariah perwakilan Indonesia dan Malaysia. Pertemuan untuk membahas regulator perbankan syariah kedua negara itu diharapkan dapat membawa dampak yang baik bagi industri syariah.

"Nantinya, isu-isu pasar keuangan syariah, standar, infrastruktur, dan akuntansi syariah, antara kedua negara dielaborasi dalam acara ini," kata Darmin. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts