Proyek Infrastuktur Raksasa yang Dikebut 2012
VIVAnews - PT Wijaya Karya Tbk mempercepat penyelesaian sejumlah proyek pembangunan pembangkit listrik untuk menambah pundi-pundi perseroan yang ditargetkan mencapai Rp469,99 miliar per tahun,
Pendapatan perseroan dengan kode saham WIKA di lantai bursa tersebut, dari hasil penyelesaian proyek pembakit listrik itu akan dirasakan pada 2012 hingga 2019 mendatang.
Menurut Sekretaris Perusahaan Wika, Natal Argawan, pihaknya telah berkomitmen untuk berinvestasi membangun empat pembangkit listrik yakni Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Pesanggaran Bali 3x18 MW, PLTD Ambon 25 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Borang 60 MW dan PLTG Rengat 20 MW.
Hingga saat ini, baru PLTD Pesanggrahan Bali yang telah selesai dikerjakan dan memberikan pertambahan penjualan (sales) dan laba di tahun ini.
Keempat pembangkit tersebut, lanjutnya, akan menyumbang laba perseroan setiap tahunnya dari tahun 2012 hingga 2019 sebesar 10 persen dari penjualan per tahun.
"Empat pembangkit tersebut akan menambah laba Perseroan sebesar Rp46,998 miliar per tahun mulai tahun depan," ujar Natal Argawan dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com, Jakarta, Minggu 27 November 2011.
Pendapatan Wika untuk tahun ini, tambahnya, sebesar 10 persen disumbang dari sektor energi dengan nilai nominal sekitar Rp35 miliar. Tahun depan diperkirakan pendapatan dari sektor energi akan meningkat, sebab perseroan berencana menambah investasi di proyek PLTG Siak 28 MW dan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro) 13 MW di Jawa Barat.
"Dengan adanya kegiatan recurring income ini akan menjamin perseroan tetap growth. Terutama, untuk mendukung penjualan dan laba perseroan," tuturnya.
Investasi di Infrastruktur
Selain investasi di sektor energi, Natal menerangkan Wika juga melakukan investasi di bidang infrastruktur. Tol Sumo Seksi 1-A (Waru-Sepanjang) milik Marga Nujyasmo Agung (Konsorsium Jasa Marga-WIKA-Moeladi) dan saat ini WIKA sedang menyelesaikan jalan tol Sumo Seksi IB dan Seksi 4 (Krian-Mojokerto). Di mega proyek ini WIKA memiliki saham 20 persen.
"Wika juga berinvestasi untuk jalan Tol Serangan-Tanjung Benoa di Bali sepanjang 10 km yang dibangun oleh konsorsium Jasa Marga, Pelindo III, PT AngkasaPura I, Bali Tourism Development Center, Hutama Karya, WIKA, dan Adhi Karya yang mana Wika memiliki saham lima persen," ujar Natal.
Natal mengungkapkan bahwa strategi bisnis investasi Wika juga didukung kegiatan investasi anak perusahaan, yakni pabrik beton milik WIKA Beton di Karawang, Jawa Barat. Hingga September 2011, nilai investasi ini terealisasi Rp130 miliar dengan target akhir 2011 mencapai Rp144 miliar.
"Selain itu, 2012 akan dibangun apartemen, condotel, dan area perkantoran, yaitu sebuah proyek investasi milik WIKA Realty yang berlokasi di Cawang Jakarta Timur (Kav.3-4)," ujarnya.