BUMN Patungan Kumpulkan Dana Rp260 Triliun

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 11 Juni 2011

BUMN Patungan Kumpulkan Dana Rp260 Triliun

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan pihaknya kini memiliki anggaran sebesar Rp260 triliun yang berasal dari penghimpunan dana sejumlah perusahaan milik pemerintah. Uang triliunan rupiah ini akan dialokasikan sebagai dana investasi yang digunakan untuk kebutuhan BUMN.

"Nanti pada 14 Juni akan ada Forum Investasi BUMN, kami akan kumpul di Jamsostek. Itu ada dana sekitar Rp260 triliun," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat, 10 Juni 2011.

Menurut Mustafa, dana tersebut berasal dari sejumlah BUMN yang berinisiatif menghimpun dana dalam sebuah forum investasi. Nantinya, forum investasi tersebut akan diformalkan menjadi sebuah lembaga, yang anggotanya adalah perusahaan pelat merah.

"Itu sebenarnya bukan mengganti BUMN Fund, tetapi wujud lain dari BUMN Fund. Untuk ke depannya, akan ada komite-komite investasi dan nantinya akan diketuai oleh Pak Parikesit (Deputi Bidang Jasa Kementerian BUMN, Parikesit Suprapto)," ujar Mustafa.

Dana patungan sejumlah BUMN itu rencananya akan dialokasikan untuk BUMN yang membutuhkan pendanaan ekspansi bisnis mereka. Proses pencairan dana seluruhnya akan diserahkan kepada forum melalui mekanisme tertentu dan tidak perlu memperoleh persetujuan dari Menteri BUMN.

"Nanti akan ada komite tim yang menilai kelayakan dari proyek yang diusulkan," ujar dia.

Selama ini, Kementerian BUMN mencatat sejumlah BUMN di bidang infrastruktur seperti kereta api, pengelola bandar udara, dan pelabuhan membutuhkan dana untuk pengembangan bisnisnya. Namun, upaya mereka seringkali terbentur karena masalah ketiadaan dana investasi.

Untuk tahap awal, Kementerian BUMN mengusulkan agar pencairan pembiayaan dari forum investasi ini disalurkan ke sektor infrastruktur, transportasi, dan telekomunikasi, yang dianggap memerlukan pembiayaan yang mendesak.

"Untuk masterplan perluasan dan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia saja, kami hampir membutuhkan Rp900 triliun. Presiden minta supaya digenapkan menjadi US$100 miliar. Pembiayaan (melalui forum investasi) seperti ini untuk mendukung upaya itu," ujar Mustafa. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts