Matahari Undang Pemain Global Masuk Hypermart
VIVAnews - PT Matahari Putra Prima Tbk memutuskan untuk tetap
mempertahankan dan berekspansi bisnis ritel makanan Hypermart sebagai divisi yang dimiliki sepenuhnya oleh perseroan.
Keputusan manajemen itu sesuai dengan rekomendasi final dari kajian strategis yang dilakukan oleh Merrill Lynch (Singapore) Pte Ltd. Upaya itu juga untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
"Merrill Lynch juga memberikan rekomendasi kepada Matahari untuk mengajak mitra global guna berekspansi bisnis hipermarket dan divestasi aset non makanan, serta non inti lainnya," kata Direktur Utama Matahari Putra Prima, Benjamin Mailool, dalam penjelasan tertulis di Jakarta, Senin 10 Januari 2011.
Dalam strategi itu, menurut Benjamin, Matahari akan mengonfirmasi posisinya untuk mempertahankan bisnis Hypermart dan mengembangkan bisnis tersebut lebih lanjut.
Sebelumnya, Matahari telah menunjuk Merrill Lynch untuk melakukan tinjauan strategis guna mengidentifikasi dan meneliti kemungkinan-kemungkinan yang dapat diambil guna memaksimalkan nilai perusahaan. Merrill Lynch juga diminta untuk menelusuri minat dan indikasi serius dari peritel global guna
berinvestasi dan bermitra di Matahari.
Berikut kajian strategis final Merrill Lynch yang menghasilkan beberapa observasi dan rekomendasi:
1. Matahari Putra Prima Food Business (MFB) telah berhasil mendirikan pondasi berskala nasional yang impresif dan ditempatkan secara strategis untuk menangkap peluang guna berkembang dalam pasar Indonesia ke depan.
2. MFB tetap fokus dalam pengoperasian bisnis ritel makanan dan mempercepat pertumbuhan melalui program ekspansi Hypermart yang terencana di seluruh
daerah berpotensi di Indonesia.
3. Untuk meningkatkan nilai kompetitifnya dan memperkuat posisinya dalam pasar ritel makanan modern di Indonesia, Matahari disarankan untuk bekerja sama dengan peritel global strategis guna lebih memperkuat pengoperasian bisnis Hypermart.
Kemitraan tersebut diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang signifikan termasuk di antaranya skala ekonomi, akses ke sumber keuangan dan teknologi yang lebih baik, peningkatan bargaining power dengan para pemasok serta branding yang lebih baik.
4. Untuk meningkatkan fokus Matahari terhadap bisnis inti Hypermart dan pencapaian keuntungan operasional, perseroan disarankan untuk melakukan divestasi atas operasional dan aset non inti yang akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
5. Untuk mempertahankan fokus kepada bisnis Hypermart dan adanya keseriusan oleh peritel global strategis guna berinvestasi di Matahari, pemegang saham - terutama PT Multipolar Tbk - guna melakukan eksplorasi lebih lanjut atas ketertarikan global tersebut demi kepentingan seluruh pemegang saham.
"Kami dengan terbuka menerima rekomendasi final Merrill Lynch yang memberikan fokus yang lebih baik atas arahan strategis Matahari," tuturnya.
Untuk itu, dia melanjutkan, manajemen Matahari akan mengundang peritel global kuat guna terus mempertahankan dan mengembangkan bisnis Hypermart serta divestasi operasional non inti lainnya.
Manajemen Matahari akan menyambut baik keseriusan pemain global tersebut untuk berinvestasi atau memiliki secara substantial saham Matahari. "Namun demikian, adalah penting untuk mengingatkan bahwa tidak ada jaminan bahwa rencana-rencana tersebut terwujud pada saat ini," tuturnya.
Matahari kini memiliki jaringan toko sebanyak 52 hypermarket, 25 supermarket, 53 outlet apotik, 90 pusat hiburan keluarga, dan 18 toko buku internasional serta aliansi strategis pengoperasian 93 department store di lebih dari 50 kota di Indonesia.
Sementara itu, Hypermart adalah grup bisnis Matahari yang berdiri pada 2004 dan telah memiliki 52 outlet secara nasional dengan total pendapatan sekitar Rp8,9 triliun dengan proyeksi pertumbuhan 22 persen pada 2010.
Hypermart menargetkan untuk membuka sedikitnya 13 toko pada 2011 serta total 80 toko baru dalam lima tahun ke depan.