Penghematan Tender Hulu Migas Capai Rp1,2 T
VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengungkapkan penghematan pengadaan barang dan jasa di industri hulu minyak dan gas bumi pada tahun ini mencapai US$130 juta atau sekitar Rp1,2 triliun.
Jumlah itu berasal dari penghematan barang dan jasa sebesar US$92,8 juta (semester I-2011) dan optimalisasi pemanfaatan aset kontraktor kontrak kerja sama (KKS) sebesar US$37,2 juta (per 30 November 2011).
"Pengadaan rig, berkontribusi paling besar dengan penghematan senilai US$34 juta (sekitar Rp309,09 miliar)," kata Deputi Umum BP Migas, Widjonarko di Jakarta, dalam keterangannya yang diterima VIVAnews.com, Selasa 27 Desember 2011.
Namun, dia menuturkan, jumlah total penghematan tahun ini baru akan diketahui saat kerja Forum Konsultasi Pengadaan Barang dan Jasa yang akan digelar Januari 2012 mendatang. Meski demikian, pencapaian ini dipastikan melebih target yang ditetapkan yaitu US$80 Juta dari pengadaan bersama dan US$25 Juta dari optimalisasi pemanfaatan aset.
Tahun depan atau 2012, kata dia, ditargetkan terjadi penghematan pengadaan bersama sebesar US$100 juta dan optimalisasi aset sebesar US$30 juta. "Kami optimis target tersebut bisa dilewati," tutur Widjonarko.
Pengadaan bersama adalah pengadaan kolektif yang dilakukan oleh kontraktor KKS yang beroperasi di wilayah yang berdekatan. Melalui mekanisme ini, biaya pengadaan barang/jasa tertentu bisa lebih efisien dibandingkan apabila kontraktor melakukan pengadaan secara individual dengan penyedia barang/jasa tersebut.
Contoh pengadaan rig bersama yang dilakukan oleh kontraktor yang beroperasi di lepas pantai Jawa Timur. Letak wilayah kerja berdekatan memungkinkan para kontraktor ini melakukan pengadaan rig secara bersama.
Sedangkan optimalisasi pemanfaatan asset kontraktor KKS adalah pemanfaatan aset tak produktif milik sebuah kontraktor oleh kontraktor yang lain. Optimalisasi ini dilakukan melalui transfer material, pinjam pakai, dan pemanfaatan pemakaian material antarkontraktor KKS.
Saat ini, sudah terbentuk enam forum pengadaan barang dan jasa, yaitu Natuna, Central Sumatra, Sumatra bagian Selatan, Offshore North West Java (ONWJ), Kalimantan Sulawesi, dan Jawa Timur/Nusa Tenggara.
Dalam waktu dekat, akan dibentuk forum serupa untuk wilayah Papua dan Maluku. Melalui forum ini, kontraktor KKS yang terlibat melakukan rapat koordinasi dua kali dalam setahun untuk membahas program-program pengadaan bersama yang akan dilakukan.
Widjonarko memastikan, pengadaan bersama dan optimalisasi pemanfaatan aset akan terus ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya. "Penghematan yang didapatkan dari dua kegiatan ini akan mengurangi pembayaran cost recovery oleh negara," ujarnya.
Dia menambahkan, forum pengadaan barang dan jasa, tidak hanya bermanfaat dalam menghemat waktu dan biaya. Forum terbukti ampuh menumbuh kembangkan pengusaha daerah untuk lebih berpartisipasi pada kegiatan usaha hulu migas.
"Kerja sama antara kontraktor KKS, penyedia barang dan jasa, serta perbankan nasional pun meningkat," katanya.