Pasar Murah BUMN Habiskan Dana Rp110 Miliar
VIVAnews - Pemerintah mengungkapkan program 'Pasar Murah Peduli BUMN' yang digelar oleh kementerian BUMN bersama 30 perusahaan negara dalam menyambut bulan Ramadan telah menghabiskan anggaran hingga Rp110 miliar.
Dana yang berasal dari Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) itu dibagikan ke masyarakat dalam bentuk beras, minyak goreng, dan gula.
Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, usai Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu 3 Agustus 2011, mengatakan, pelaksanaan pasar murah BUMN tersebut bertujuan membantu daerah yang mengalami kesulitan pangan atau harga pangan tinggi.
"Ada daerah yang sudah melapor. Misalnya untuk DKI Jakarta, beras yang digunakan 58 ton, gula 16 ton, dan minyak 13,5 ton," ujar Mustafa.
Mustafa mengungkapkan, selain DKI, program pasar murah BUMN juga digelar di Provinsi Riau. Di wilayah Sumatera ini, PT Perkebunan Nusantara V sebagai koordinator pelaksana program melaporkan bahan pokok yang disalurkan berupa beras sebanyak 336,3 ton, gula 112 ton, serta minyak 112 ton.
Daerah lain yang juga telah melaporkan pelaksanaan program pasar murah adalah Nusa Tenggara Barat (NTB). Di wilayah ini, total bahan pokok yang digunakan berupa beras sebanyak 98,9 ton, gula 34,5 ton, serta minyak 39,5 ton.
Dua daerah lain yang menggelar pasar murah adalah PTPN II, III, IV, dan Pelindo I, dengan mengambil lokasi pelaksanaan di sejumlah kota di Sumatera Utara seperti Medan, Tebing Tinggi, Belawan, Asahan, dan Labuhan Batu. Di wilayah ini, beras yang terserap masyarakat mencapai 58 ton, gula 16 ton, dan minyak goreng 13,5 ton.
Terakhir, Mustafa melaporkan pelaksanaan pasar murah juga digelar di Jawa Barat yang dikoordinasikan oleh PTPN VIII.
Mustafa mengatakan, program pasar murah ini rencananya akan diselenggarakan selama tiga kali, dan tahap pertama baru saja telah selesai dilaksanakan. Namun, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk menggelar kembali, mengingat masih ada satu hari raya lagi setelah lebaran yakni Natal.
"Untuk puasa dan menjelang lebaran. Nanti setelah lebaran kami evaluasi lagi, apakah masih perlu atau sudah cukup. Kami minta koordinasi dengan Kemendag, Pemda, termasuk perusahaan-perusahaan swasta besar juga," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi membahas masalah ketahanan pangan, operasi pasar, dan pasar murah.
Menteri BUMN sudah menyampaikan terkait pasar murah ini dan sedang melakukan input bahan. "Kami belum lengkap terima laporan dari daerah, tapi apa yang sudah dilakukan juga sudah cukup bagus," ujar Mustafa. (art)