Manfaatkan Ramadan, Bank Tebar Pinjaman

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Rabu, 03 Agustus 2011

Manfaatkan Ramadan, Bank Tebar Pinjaman

VIVAnews - Melihat besarnya konsumsi masyarakat pada bulan Puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, sejumlah bank nasional dan asing mulai gencar menawarkan produk pinjaman baik melalui kartu kredit maupun kredit tanpa agunan (KTA).

Biasanya, bank-bank pemberi pinjaman itu menawarkan sejumlah fasilitas di antaranya pengembalian uang atau cash back pada produk atau program tertentu.

General Manager, Retail Products, Consumer Banking, Standard Chartered Bank Indonesia, Ina Susanti mengatakan, saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri banyak produk finansial yang harus dipenuhi, jadi peluncurun produk bank untuk membantu beragam kebutuhan keluarga.

“Kami memberikan yang terbaik untuk masyarakat, terutama untuk kartu kredit. Kami akan memberikan cash back dining sebesar 20 persen bila bertransaksi di semua merchant di seluruh Indonesia,” kata Ina Susanti dalam keterangan pers, di Menara Standard Chartered, Jakarta, Rabu 3 Agustus 2011.

Ina mengungkapkan, selama momentum bulan puasa, Standar Chartered akan meluncurkan berbagai produk dan layanan ritel terbaru. Produk tersebut meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), kredit pemilikan rumah (KPR), dan produk deposito.

Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan mengaku mengalami pertumbuhan kartu kredit yang cukup signifikan. Setidaknya dalam 3 tahun terakhir, kartu kredit Standchart tumbuh 20 persen per tahun. Selain itu, aset perusahaan tumbuh 30 persen dalam tiga tahun.

Dalam melayani permintaan kartu kredit, Standcart juga memberikan kemudahaan bagi para calon nasabah yang sudah memiliki kartu kredit dari penerbit lain. Diharapkan, semua segmen masyarakat akan bisa menikmati pelayanan kartu kredit yang dikeluarkan salah satu bank asing ini.

Mengenai kekhawatiran munculnya gelembung ekonomi akibat pemberian kredit yang berlebihan pada sektor properti dan otomotif, Ina menyatakan hal tersebut tidak sepenuhnya terjadi.

“Sejauh ini kami tidak melihat ancaman bubble di semua sektor yang ada di Standard Chartered,” tuturnya. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts