Menteri Energi: Premium Naik ke Rp6.000
|
18.03 |
VIVAnews - Pemerintah mengajukan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter. Usulan itu sudah disampaikan kepada DPR. Jika usulan itu disetujui, harga premium dan solar akan naik menjadi Rp6.000 per liter.
"Itu dalam rancangan APBNP 2012. Harganya kembali ke dulu (2008)," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, di Jakarta, Selasa 6 Maret 2012.
Pada 2008, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla memang pernah menaikkan harga bensin bersubsidi menjadi Rp6.000 per liter pada 24 Mei 2008. Namun, harga itu turun kembali menjadi Rp4.500 per liter pada 1 Desember 2008.
Wacik lalu menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga BBM. Kenaikan itu, katanya, lantaran harga minyak dunia yang meningkat pesat. Ia mencontohkan harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Februari lalu sudah mencapai US$122 per barel, padahal harga minyak Indonesia pada Januari 2012 hanya US$115 per barel.
Jika harga BBM tidak dinaikkan, dia melanjutkan, maka akan berbahaya bagi pembangunan. Namun, jika harga BBM dinaikkan tentu masyarakat miskin yang terkena dampaknya. Untuk itu, Presiden telah memberikan petunjuk mempersiapkan kompensasi bagi masyarakat miskin.
Saat ini, kata Wacik, ada empat kompensasi yang dipersiapkan pemerintah. Pertama, bantuan langsung masyarakat sementara (BLMS), penambahan nilai dan jumlah penerima beasiswa, penambahan jumlah penerima beras miskin (raskin), dan kompensasi transportasi umum.
Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah menyampaikan secara resmi pengantar dari nota keuangan dan RAPBNP 2012. Pemerintah berharap pembahasan RAPBNP dapat selesai dalam kurun waktu satu bulan.
"Sehingga nanti 29 atau 30 Maret sudah bisa memperoleh APBNP 2012," katanya.
Pemerintah, tambahnya, dalam RAPBNP mengusulkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp1.500, sehingga nantinya harga bensin premium dan solar akan naik menjadi Rp6.000 per liter.
