November, Proyek Kereta Bukit Asam Dimulai
VIVAnews - PT Bukit Asam Tbk akan melakukan pemasangan tiang pancang (ground breaking) proyek pembangunan jalur angkutan kereta api atau railway pada akhir tahun ini.
"Paling lambat November ini sudah ground breaking," kata Direktur Utama Bukit Asam, Sukrisno, usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 1 Juli 2011.
Proyek railway tersebut diperkirakan bisa mulai beroperasi pada akhir 2013 atau awal 2014.
Dia menambahkan, terkait pembangunan proyek itu, rencananya perseroan akan menambah kepemilikan pada PT Bukit Asam Transpacific Railway menjadi 30 persen.
"Kepemilikan saham akan dinaikkan dari 10 menjadi 30 persen dan sebelum November ini sudah harus diumumkan," ujar Sukrisno.
Penambahan saham tersebut, kata dia, berasal dari pembelian saham Grup Rajawali yang menguasai 80 persen. Perseroan saat ini baru memiliki 10 persen saham di Transpacific Railway.
Bukit Asam Transpacific Railway merupakan perusahaan patungan antara Bukit Asam (10 persen), PT Transpacific Railway Infrastructure (80 persen) --yang dikendalikan Grup Rajawali, dan China Railway Engineering Corporation (10 persen).
Transpacific Railway akan menggarap jalur kereta api sepanjang 307 kilometer dengan kapasitas angkut 27 juta ton per tahun.
Batu bara yang diangkut dalam proyek pembangunan angkutan kereta api dan pelabuhan batu bara itu berasal dari tambang Banko Tengah, Tanjung Enim, Sumatera Selatan hingga Srengsem, Lampung. (art)