Chairul: RI Belum Bersatu dari Segi Ekonomi

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 09 Juli 2011

Chairul: RI Belum Bersatu dari Segi Ekonomi

VIVAnews - Pengusaha nasional Chairul Tanjung menyosoti masih banyak pembangunan infrastrukur di Indonesia yang belum dilakukan secara merata dan adil. Bahkan, menurut salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia versi majalah Forbes ini,  Indonesia baru menjadi negara kesatuan dari segi politik, belum dari segi ekonomi.

"Kita memang sudah menjadi negera kesatuan tapi dari segi politik. Tidak dari segi ekonomi. Contohnya harga satu sak semen di Jawa hanya Rp60 ribu, tapi kalau di Papua bisa mencapai Rp 1 juta," ungkap Chairul Tanjung dalam diskusi "Membangkitkan Spirit Kewirausahaan Nasional" di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu 9 April 2011.

Menurut Chairul, situasi ini terjadi karena belum adanya pembangunan infrastruktur yang merata sehingga kebutuhan seperti semen di Papua jauh lebih mahal ketimbang masyarakat yang tinggal di Jawa. "Ini yang masih jadi masalah bagi kita, karena tidak adanya sebuah pembangunan dari segi ekonomi yang merata," jelas dia.

Selain itu, pemerintah juga harus mengoptimalkan adanya sebuah jaringan transportasi yang murah dan cepat agar pergerakan ekonomi semakin mudah.

Lebih lanjut, pemilik Para Group itu juga menyoroti masih minimnya minat masyarakat Indonesia untuk megeluti dunia kewirausahaan sehingga hanya bertumpu pada pemerinatah.

"Ada budaya dari masyarakat kita yang harus diubah yang lebih meminati menjadi PNS dengan harapan adanya jaminan hari tua dan enggan mengambil resiko serta tidak kreatif. Sehingga pertumbuhan ekonomi juga tidak akan meningkat cepat," papar Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu.

Masih kata Chairul, dengan dikeluarkannya visi dan misi Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi 2011-2025 oleh pemerintah. Diharapkan sebelum tahun 2025 pedapatan perorang di Indonesia setiap harinya harus lebih diatas US$3.

Data dari Dana Moneter Internasional atau IMF pada bulan April 2011 menunjukan Indonesia merupakan salah satu negera dengan pertumbuhan tercepat sebanyak 14,5 persen pertahun. "Tahun 2010 saja, kita menguasai 40 persen ekonomi di seluruh negara ASEAN. Bahkan 10 tahun mendatang diproyeksi menjadi 50 persen," ucap Chairul.

Tapi, proyeksi itu akan terwujud jika ada pembangunan infrastruktur dan pendidikan yang merata di seluruh daerah Indonesia. Ditambah lagi, semakin menggeliatnya dunia kewirausahaan dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. "Jadi kita jangan cuma bisa ekspor TKI saja" ujarnya sambil tersenyum.

Kerja di rumah

Popular Posts