Produksi Mobil Hanya Aman Hingga April

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 24 Maret 2011

Produksi Mobil Hanya Aman Hingga April

VIVAnews - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan produksi otomotif nasional untuk Maret hingga April 2011 masih sesuai target.

Namun, untuk Mei dan bulan berikutnya, produksi masih menunggu perkembangan dari prinsipal di Jepang terkait dampak dari musibah gempa dan tsunami.

Chairman Gaikindo, Sudirman M Rusdi, mengungkapkan gempa yang melanda  daerah Miyagi, Fukushima, dan Ibaraki serta bocornya reaktor nuklir memaksa pemerintah Jepang untuk mengosongkan tempat sejauh radius 30 kilometer dari Fukushima.

Menurut Sudirman, kondisi tersebut setidaknya menimbulkan beberapa dampak. Pertama, ada beberapa perusahaan komponen yang belum diketahui informasinya. Kedua, kondisi perusahaan sudah diketahui namun dalam kondisi rusak, atau rusak tidak terlalu berat, namun terkendala faktor transportasi. Ketiga, ada perusahaan yang tidak bisa beroperasi karena berada dalam radius 30 kilometer.

"Melihat tiga faktor tersebut, hingga saat ini industri komponen masih sangat terganggu," kata Sudirman di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2011.

Untuk Daihatsu Motor Company, yang pabriknya berlokasi di Osaka, Shiga, Kyoto, dan Kyushu tidak ada gangguan. Suplier Tier 1 pun tidak terganggu, namun hanya sebagian kecil yang terhambat.

Namun, untuk supplier Tier 2 dan Tier 3 yang merupakan suplier komponen dan bahan baku (besi baja, kimia, dan lainnya) kondisinya belum jelas hingga saat ini.

"Tapi, untuk produksi bulan ini, Daihatsu masih normal, tidak ada gangguan untuk komponen yang impor dari Jepang," kata Sudirman.

Sementara itu, untuk komponen yang diimpor dari Asean, saat ini sedang dimonitor, karena beberapa bahan baku pun diimpor dari Jepang.

Bambang Subijanto, Business Development Production Indomobil Group, menyatakan kondisi vendor hingga saat ini belum jelas situasinya.

Hingga saat ini, Indomobil terus melakukan konsolidasi dengan prinsipal di Jepang agar apa pun perkembangannya dapat diketahui dengan baik. Gempa juga berimbas pada masalah transportasi dan suplai energi untuk listrik karena rusaknya PLTN. Dengan begitu, kapasitas produksi juga mengalami gangguan.

"Namun, untuk Maret dan April tidak ada perubahan signifikan, karena masih sesuai rencana. Namun, perkembangannya akan dimonitor dari hari ke hari. Karena Asean dan vendor lokal banyak yang masih tergantung dengan Jepang," kata Bambang.

Sementara itu, Deputy Associate Director Hino, Kristijanto, menyatakan bahwa Hino Motor Jepang sebagai prinsipal berlokasi di Tokyo. Ada tiga pabrik di Jepang semua dalam kondisi baik, tidak terimbas gempa bumi dan tsunami.

"Untuk produksi di Indonesia, Maret dan April masih berproduksi seperti biasa. Karena telah melakukan kalkulasi ketersediaan bahan baku," ujarnya. Namun, untuk Mei, sama seperti yang lain masih melakukan konsolidasi.

Kristijanto menegaskan, untuk pabrik yang memproduksi truk besar dan medium masih tutup hingga hari ini. Sementara itu, untuk pabrik yang memproduksi truk lebih kecil tutup hingga 26 Maret 2011 dan perkembangannya masih menunggu kondisi di Jepang.

Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Joko Trisanyoto, menambahkan, produksi komponen sudah mulai beroperasi pada 17 Maret 2011.

Sementara itu, Johannes Nagoi, dari Isuzu menyatakan kantor pusat Isuzu di Omori, Tokyo, aman dan tidak ada masalah. Demikian juga dengan dua pabrik di Tochiki dan Fujisawa, yang hanya sedikit mengalami gangguan karena getaran, sehingga sistem robotic harus disesuaikan kembali.

"Untuk pabrik Isuzu di Indonesia, stock hingga April masih mencukupi. Namun, untuk Mei masih tanda tanya," kata Johanes.

Budi Prasetyo Susilo, MIV Manager, PT Mitsubishi Krama Yudha Motors and Manufacturing menyatakan pabrik di Jepang tidak mengalami kerusakan.

Namun, terkait konsolidasi supply chain Tier 1, Tier 2, dan Tier 3 masih dalam tahap pemulihan. Untuk kapasitas listrik setelah pembangkit nuklir mengalami kerusakan, yang masih tersisa sebesar 80 persen, atau hilang 20 persen. Rencananya, sekitar 5 persen akan digerakkan dengan gas turbin.

"Untuk kondisi produksi hingga April tetap. Pada Mei akan melihat kondisi lanjut tentang recovery di pihak Jepang," kata Budi.

Kerja di rumah

Popular Posts