3.000 Anggota REI Dukung Rumah Murah

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Kamis, 03 Maret 2011

3.000 Anggota REI Dukung Rumah Murah

VIVAnews - Pengusaha properti yang tergabung dalam Realestat Indonesia (REI) siap mendukung program rumah pro rakyat atau rumah murah seharga Rp20-26 juta.

Saat ini, persatuan pengembang hunian tersebut sedang melakukan kajian bahan bangunan apa yang cocok dan masuk hitungan demi suksesnya program tersebut.

"Kami saat ini sedang mengkaji komponen bangunan yang dialihkan guna memenuhi budget Rp20-26 juta per rumah," kata Ketua Umum REI, Setyo Maharso, saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 3 Maret 2011.

Upaya itu, menurut dia, ditempuh REI untuk ikut serta mensukseskan program pemerintah dalam memberikan rumah yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. "3.000 anggota kami siap mendukung rumah murah," tutur Setyo.

Setyo menambahkan, pengembang yang tergabung dalam REI siap membangun rumah murah tersebut asal pengadaan lahan atau tanah ditopang pemerintah. Sebab, bila lahan harus disediakan pengembang, harga rumah tidak masuk dalam target pemerintah di kisaran Rp20-26 juta.

"Harganya tentu beda lagi, minimal Rp55 juta, seperti untuk rumah tampak sederhana yang saat ini juga diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.

Dia menargetkan, kajian yang dilakukan REI bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kementerian Pekerjaan Umum dalam pemilihan bahan bangunan yang sesuai anggaran pemerintah untuk rumah murah tersebut akan selesai dalam satu bulan ini.

"Jadi, April sudah bisa kami sampaikan bahan bangunan apa saja yang masuk dan cocok untuk rumah dengan harga Rp20-26 juta," kata Setyo.

Selain REI, Perum Perumnas juga siap terlibat dalam pembangunan rumah murah tersebut. Namun, perusahaan pelat merah di sektor perumahan itu mensyaratkan agar pemerintah memberikan tambahan anggaran kewajiban pelayanan umum (public service obligation/PSO) khususnya dalam hal penyediaan lahan.

"Tambahan anggaran PSO belum tahu, karena dari rencana yang kemarin, belum muncul adanya program ini," kata Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arif, usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jalan Wahidin, Jakarta, Rabu, 2 Maret 2011.

Himawan mengakui, perusahaan sebelumnya memang sudah menghitung anggaran untuk pembangunan rumah murah. Dalam hitungan Perumnas, sedikitnya dibutuhkan anggaran sebesar Rp430 miliar untuk membangun rumah sebanyak 27-30 ribu unit.

Dengan rencana menambah jumlah rumah murah yang bakal dibangun menjadi 100 ribu unit, Himawan mengaku perusahaan harus menghitung ulang kebutuhan anggaran.

Sebagai catatan, pemerintah berencana menggunakan sebagian dana hasil penghematan anggaran kementerian atau lembaga untuk membiayai pembangunan rumah murah. Dari target penghematan anggaran sebesar Rp20 triliun, pemerintah sedikitnya sudah memperkirakan ada anggaran Rp15 triliun. (art)

Related Posts:

Kerja di rumah

Popular Posts