Sejumlah Anggota DPR Tak Setuju 1 Zona Waktu
VIVAnews - Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasi tidak setuju dengan rencana pemerintah menyatukan zona waktu mengikuti waktu Indonesia bagian tengah (Wita).
" Ini ide dari mana. Saya rasa ini tidak masuk akal. Kita tinggal sesuaikan dengan jam kerja saja, mau pakai acuan di ibukota atau bagaimana," kata Achsanul kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 13 Maret 2012.
Menurut Achanul, masyarakat akan bingung jika zona waktu disatukan, termasuk dengan jam salat dan istirahat makan siang. Dia pun menilai ide ini tidak efisien. "Kalau mau efisien, bukan begitu caranya. Ini bukan masalah waktu, tapi kita sesuaikan saja waktunya yang ada," tegas politisi asal Fraksi Demokrat itu.
Senada dengan Achsanul, Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis juga mempertanyakan alasan pemerintah. "Kalau pertimbangan rasional, kami oke. Tapi kalau mau mengorbankan kekayaan kita untuk mengikuti zona Singapura, apa itu masuk akal?" kata Harry. Dia mengatakan Wita itu hampir mirip dengan Singapura.
Tapi, imbuhnya, DPR tidak akan menanggapi secara serius jika pemerintah hanya berwacana saja. "Kecuali kalau pemerintah memang serius dengan ide itu," kata politisi asal Fraksi Golkar ini.
Wacana ini dilemparkan Menteri Perekonomian Hatta Rajasa. Hatta menilai rencana ini dapat menguntungkan Indonesia hingga triliunan rupiah.
Meskipun wacana penyatuan zona waktu ini belum diputuskan, namun pemerintah tengah melakukan kajian. Saat ini, sudah ada studi terkait rencana itu.
"Dari studi itu jauh banyak kita menguntungkan, menghemat penggunaan energi, lebih cepat kita terkoneksi dengan dunia luar dalam dunia bisnis, lebih efisien, bisa hemat triliunan. Ada hitung-hitungannya," kata Hatta, ketika ditemui di kantornya, Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin 12 Maret 2012.