Penerimaan Pajak 2011 Tak Capai Target

Pemerintah terus menggenjot penerimaan negara dari sektor pajak. (Jefrie Aries)

BERITA TERKAIT

• RI Buru Utang Pajak Hingga ke Luar Negeri
• Tingkat Kepatuhan Pajak Lembaga Negara Rendah
• Fuad: Target Realisasi Pajak Tercapai di 2012
• Harifin: MA Butuh Hakim Bidang Perpajakan
• Menkeu Tingkatkan Penerimaan Pajak Rp5 T

VIVAnews - Realisasi penerimaan perpajakan tahun 2011 hanya mencapai Rp872,6 triliun atau mencapai 99,3 persen dari target sebesar Rp878,7 triliun. Namun, jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya, penerimaan pajak tahun ini naik 20,6 persen atas sebesar Rp149,3 triliun.

"Dilihat per jenis pajaknya, maka yang paling rendah capaian targetnya pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang kurang Rp21 triliun dari target," kata Dirjen Pajak Kementerian Keuangan, Fuad Rahmany, di Jakarta, Selasa, 10 Januari 2012.

Data Ditjen Pajak menunjukkan, realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) tahun 2011 mencapai Rp431,08 triliun atau 99,8 persen dari target sebesar Rp431,97 triliun. Dibandingkan tahun lalu, realisasi pajak PPh tumbuh 20,84 persen.

Sedangkan untuk realisasi penerimaan PPN dan PPnBM mencapai Rp277,73 triliun atau mencapai 93,06 persen dari target sebesar Rp298,44 triliun. Realisasi penerimaan PPN dan PPnBM tahun 2011 itu mengalami pertumbuhan sebesar 20,45 persen.

Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai 93,06 persen dari target sebesar Rp29,05 triliun. Realisasi penerimaan PBB 2011 mengalami pertumbuhan 4,58 persen.

Fuad mengakui, kendala terbesar yang dihadapi lembaganya adalah masih banyaknya pelaku usaha yang belum taat membayar pajak. Kendala lain, adalah masih banya sektor-sektor ekonomi di Indonesia yang belum menyerahkan PPN ditambah database perpajakan yang belum tertata dengan baik.

"PPN seharusnya dikenakan pada semua transaksi keuangan tetapi pada
kenyataannya wajib pajak sektor retail masih banyak yang belum memenuhi kewajiban penyetoran PPN," katanya.