Obligasi Eropa Naik, Bursa Asia Berguguran
VIVAnews - Saham-saham Asia bertumbangan pada perdagangan hari ini setelah naiknya tingkat imbal hasil obligasi di wilayah Eropa. Kondisi Eropa ini menunjukkan ketidakpercayaan terhadap kemampuan politisi di Italia dan Yunani untuk mengambil langkah-langkah reformasi guna menyelesaikan masalah utang luar negeri dan memenangkan kepercayaan investor.
Indeks MSCI Asia Pasifik diluar Jepang mtercatat menurun 0,2 persen, mengikuti penurunan pasar keuangan dunia sehari sebelumnya. Sementara rata-rata nilai saham di indeks Nikkei Jepang turun 0,7 persen.
Italia tercatat menjual obligasi senilai 3 miliar Euro dengan tenor 5 tahun dan imbal hasil 6,29 persen. Tingkat imbal hasil yang diberikan Eropa ini merupakan rekor untuk wilayah Eropa sehingga memicu kekhawatiran tingginya biaya tinggi yang membuat ketidakmampuan Italia untuk menyelesaikan kewajiban utang senilai 1,9 triliun Euro.
Imbal hasil obligasi Italia bertenor 10 tahun sebesar 7,5 persen juga mencapai rekor tertinggi selama 14 tahun. Ini terjadi sebelum Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi turun dari jabatannya.
"Pasar keuangan global menghadapi masalah utama yang sangat penting," ujar Analis Barclays Capital dalam catatan penelitiannya seperti dikutip laman Reuters, Selasa, 15 November 2011.
"Eskalasi lanjutan dari krisis utang Eropa menempatkan risiko stabilitas pertumbuhan ekonomi dunia dan aset-aset diluar wilayah Eropa,"
Hari ini, perkiraan awal mengenai pertumbuhan produk domestik bruto negara-negara kawasan Eropa pada kuartal III-2011 akan dipublikasikan. Laporan ini mengikuti data produksi industri Eropa yang sudah diumumkan pada Senin lalu di mana terjadi penurunan sebesar 2 persen.