BI: Tiga Jalur Krisis yang Harus Diwaspadai
VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan krisis global akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Untuk itu perlu memperhatikan tiga jalur utama dalam mengantisipasi krisis.
Menurut Darmin, jalur pertama yaitu jalur perdagangan. Meski ekspor Indonesia ke Eropa tidak terlalu besar yaitu berada pada posisi ketiga. "Masih kalah dengan ekspor ke China, tapi akan ada dampaknya," kata Darmin dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2012 : Badai Krisis Ekonomi dan Jebakan Liberalisasi, di Jakarta, Rabu, 30 November 2011.
Dampak dari sektor perdagangan tidak akan terlalu besar karena intra-regional trade di Asia dan negara emerging market semakin menguat. Sehingga perdagangan dengan negara Eropa semakin berkurang.
Jalur kedua, adalah jalur keuangan. Saat ini BI tetap mencermati perkembangan bank swasta yang tergantung pada sistem pembiayaan keuangan dari Eropa.
"Tetap bukan yang terbesar, karena pinjaman terbesar itu ke Asia, Eropa itu pada posisi kedua atau ketiga, tapi tetap kita cermati," kata dia.
Sedangkan jalur ketiga yaitu imported inflation.Inflasi global dengan harga komoditas diperkirakan akan terkoreksi turun. Hal Ini tercermin dari harga emas yang mengalami koreksi dalam tiga bulan terakhir dan ikut mengkoreksi inflasi inti (core inflation) di Indonesia dari 5,15 persen (yoy) pada Agustus 2011 menjadi 4,43 persen (yoy). Inflasi inti hhingga Oktober sebesar 3,72 persen.
"Apabila memperhitungkan harga emas, inflasi inti per Oktober 2011 hanya 3,88 persen (yoy) dan 3,27 persen year to date," tuturnya. (adi)