Dahlan Tawarkan Saham Garuda Via SMS
VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara mengaku sudah menawarkan saham PT Garuda Indonesia Tbk kepada lima pengusaha melalui pesan singkat atau short message service (SMS).
"Saya sudah kirim SMS, tiga sudah merespon di antaranya Sandiaga Uno, Rachmat Gobel, dan Chairul Tanjung," kata Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 13 Maret 2012.
Dahlan menuturkan, pihaknya juga telah melakukan promosi lewat running text atau iklan berjalan di beberapa media televisi. "Yang jelas, akhir Maret ini kita tak bisa lagi menunggu lebih lama karena kasihan sekuritas penjamin emisinya itu. Mereka sepakat kalau satu melepas yang lainnya melepas. Membeli satu membeli sekaligus," ujarnya.
Ketiganya, lanjutnya, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas sepakat menjual dalam satu paket di bawah koordinasi Deputi Bidang Jasa Kementerian BUMN, Parikesit Suprapto dengan harga 10 persen diatas harga pasar.
"Siapapun orang dalam negeri, investor strategis ya silakan. Untuk orang asing kalau tidak boleh, nanti ketiganya bisa collapse (bangkrut). Kalau dari asing itu baru dari Hongkong dan Singapura," kata Dahlan.
Seperti diketahui, Garuda Indonesia mencatatkan sahamnya setahun lalu di papan utama Bursa Efek Indonesia. Maskapai pelat merah itu mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit.
Dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), Garuda menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum. Dari pelepasan saham tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.
Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen dari saham yang ditawarkan terserap pasar. Sementara itu, sisanya sekitar 47,5 persen harus diserap penjamin pelaksana emisi. (umi)