BBM Naik, TNI-Polri Diminta Berhemat
VIVAnews - Menko Kesra Agung Laksono berharap kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) didukung oleh seluruh lembaga pemerintah, TNI, Polri dan tentunya masyarakat umum.
"Kebijakan pemerintah soal kenaikan BBM kami sosialisasikan secara menyeluruh, sehingga semua unsur bisa mengetahuinya termasuk dari jajaran TNI-Polri, baik yang pusat maupun daerah," kata Agung Laksono usai rapat koordinasi jajaran Menteri, TNI dan Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 12 Maret 2012.
Agung berharap kebijakan menaikkan harga minyak ini bisa berjalan lancar dan sukses. Sosialisasi perlu dilakukan agar program sukses dan berbagai kemungkinan akibat bisa diantisipasi.
Agung mengakui bahwa pihak TNI dan Polri sudah menyiapkan diri dengan melakukan penghematan anggaran sejak awal. Penghematan dilakukan agar anggaran itu dapat dialihkan kepada pihak-pihak yang terkena dampak.
"Jadi bukan memotong biaya operasional. Kalau anggaran dipotong bukan karena BBM naik, tapi karena untuk mengurangi dampak. Hanya beralih," terangnya.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan kebijakan kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada pemotongan anggaran BBM TNI dan Polri. "Semuanya dikurangi, semua ada pemotongan. Makanya tadi kami jelaskan," tuturnya.
Pengurangan anggaran itu, lanjut Hatta, hanya untuk program-program yang bisa ditunda. Namun, tidak berlaku untuk anggaran operasional.
"Hanya yang bisa ditunda saja yang bisa dikurangi. Seperti perjalanan dinas, pembangunan-pembangunan yang bisa ditunda. Operasional dan maintenance tidak boleh," tuturnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup tersebut hadir Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Wakil Menteri Perhubungan, Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo, dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.