50% Dihuni Asing, Bekasi Fajar Incar Rp500 M
VIVAnews - Perusahaan pengembang kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, menargetkan penjualan tahun ini bisa mencapai lebih dari Rp500 miliar. Sepanjang tahun 2011, penjualan perseroan diperkirakan mencapai Rp400 miliar - 420 miliar.
"Sales per September sudah mencapai Rp351 miliar," kata Sekretaris Korporat, Khrisna Daswara, saat paparan publik, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa, 13 Maret 2012.
Menurut Khrisne, luas lahan yang dimiliki perusahaan saat ini mencapai 816 hektare. Dari areal tersebut, Bekasi Fajar bisa menjual lahan seluas 500 hektar.
Pada tahun ini, perusahaan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp50 miliar. Direktur terafiliasi Bekasi Fajar Industrial Estate, Wilson Effendy mengungkapkan dana Capex tersebut berasal dari dana operasional perseroan. "Dana itu digunakan untuk perluasan lahan," ungkapnya.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pembangunan dan pengelolaan kawasan industri ini mengaku jika pembeli lahan saat ini didominasi oleh investor asing. Pembeli atau investor asing tersebut berasal dari Jepang dan Korea.
"Investornya 50 persen asing, Korea dan Jepang. Investor Jepang nomor satu," kata Wilson.
Hingga 30 Maret 2011, Bekasi Fajar setidaknya memiliki 10 perusahaan penghuni dari kawasan industri tersebut. Diantara perusahaan pengguna lahan itu adalah PT Toyota Astra, PT Denso, PT JX Nippon Oil and Energy, PT Hitachi, PT Astra International Tbk, PT Fumisa, PT Lumbung Nasional Flour Mills, PT Astra Daihatsu Motor, PT Kabaya Indonesia dan PT Nutrifood Indonesia.
Bekasi Fajar berencana mendaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 April mendatang. Perusahaan itu ingin melepas maksimal 1,765 miliar lembar saham ke publik.
Perusahaan menetapkan harga penawaran saham perdana pada kisaran dikisaran Rp160-185 per saham. (ren)