Saham Blue Chips yang Layak Stock Split
VIVAnews - Rencana PT Astra International Tbk (ASII) memecah nilai saham (stock split) saham direspons positif pasar. Hal ini terlihat dari harga saham produsen otomotif tersebut yang naik Rp1.100 atau 1,6 persen ke level Rp69.800 per lembar pada perdagangan saham kemarin.
Reseach Analyst dari PT Danpac Sekuritas, Teuku Hendry Andrean dalam perbincangan kepada VIVAnews, Selasa, 28 Februari 2012 menilai masih ada saham-saham emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) yang layak menggelar aksi stock split.
"Saya pikir saham yang layak stock split mungkin PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Gudang Garam Tbk," kata Hendry.
Dia menjelaskan, harga saham ITMG saat ini sebetulnya sudah mendekati ASII. Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan saham kemarin, saham ITMG ditutup menguat 3,1 persen atau naik Rp1.300 ke level RP43.200 per lembar.
Selain itu, Indo Tambangraya juga dinilai memiliki fundamental perusahaan yang baik. Terbukti, perusahaan dengan pemegang saham mayoritas dari Thailand ini, menjadi pemain dominan di industri pertambangan batubara.
Sementara untuk Gudang Garam, Hendry menganggap perusahaan ini memiliki likuditas serta posisi yang kuat diantara para pemain industri rokok nasional.
Faktor lain yang bisa mendukung aksi stock split adalah saham GGRM merupakan satu-satunya emiten industri rokok yang paling liquid di pasar modal Indonesia.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan kemarin, dibuka menguat ke level 3.861,19, atau melanjutkan pergerakan pada prapembukaan pagi tadi yang naik 16,03 poin atau 0,41 persen di posisi 3.877,05.
Selain faktor turunnya harga minyak mentah dunia, rencana stock split saham Astra juga turut mendorong indeks kembali berada dalam zona hijau. (umi)