PU: Banyak Kontraktor Tak Punya Kompetensi
VIVAnews - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan perusahaan yang bergerak di sektor kontruksi harus menguasai dan mengantongi sertifikat untuk bisa terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Hal itu berkaca dari runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
"Kalau kita tidak menguasai pengetahuan (knowledge) itu, ya harus dikuasai sebelum melakukan pekerjaan itu. Banyaklah orang yang tidak punya background apa-apa, kok jadi kontraktor," kata Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Bambang Guritno, saat ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat 13 Januari 2012.
Bambang mengatakan, sertifikasi perusahaan konstruksi ini nantinya akan menunjukkan kompetensi di tingkatan para pelaku bidang tersebut. Dengan sertifikasi ini pula, para pemilik proyek bisa menyeleksi kontraktor yang layak memenangi tender proyek.
"Sertifikat itu suatu hal yang penting dimiliki bukan hanya sekadar untuk ikut tender, tetapi menunjukkan kompetensi," kata Bambang.
Menanggapi hasil temuan Tim 11 Evaluasi dan Investigasi Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara yang menyatakan keruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara terjadi karena kurangnya pengetahuan, Bambang menegaskan, musibah itu sebetulnya bisa dihindari. Terlebih lagi, pengerjaan proyek jembatan sebenarnya bukan hal yang rumit.
"Tapi perlu orang-orang yang kompeten. Tidak perlu khawatir soal jembatan karena menggunakan teknologi tinggi, kan ada ahlinya," kata Bambang. (art)