Melongok Kantor Yawadwipa, Peminat Mutiara

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Selasa, 07 Februari 2012

Melongok Kantor Yawadwipa, Peminat Mutiara

VIVAnews - Nama Yawadwipa Companies tiba-tiba muncul ke permukaan setelah mengumumkan minatnya meminang PT Bank Mutiara Tbk. Maklum saja, bank yang dulunya bernama Bank Century dan membuat heboh iklim politik di Tanah Air ini, sempat beberapa kali akan dijual, tapi gagal.

Namun, Yawadwipa berminat membeli US$750 juta atau sekitar Rp6,75 triliun. Angka yang sama dengan dana penyelamatan pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada 2008.

Sayangnya, siapa Yawadwipa masih misteri. Informasi yang bisa diperoleh hanya berasal dari laman resmi milik perusahaan. Di laman tersebut disampaikan Yawadwipa merupakan perusahaan finansial yang baru dibentuk pada 9 Januari 2012.

Perusahaan ini memiliki dua kantor, yaitu di Jakarta dan Singapura. Alamat lengkap kantor Jakarta di Menara 2 lantai 17 Gedung Bursa Efek Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman. Sementara itu, di Singapura terletak di Singapore Land Tower lantai 37 di Jalan Raffles Place.

Berbekal informasi tersebut, VIVAnews mencoba untuk menelusuri keberadaan kantor tersebut pada Selasa, 7 Februari 2012. Dari pantauan VIVAnews, tidak terlihat aktivitas seperti umumnya kegiatan di kantor. Yawadwipa menempati salah satu bagian sisi utara di lantai 17 Gedung Bursa Efek Indonesia, berbagi dengan perusahaan lainnya termasuk dengan kantor Panin Sekuritas di sisi selatan.

Beberapa jurnalis juga tampak berupaya mencari Prasetyo Singgih, chief operating officer Yawadwipa, dan keberadaan perusahaan Yawadwipa. VIVAnews yang sempat menunggu selama lebih dari tiga jam, tak juga kunjung menemukan sosok yang dicari.

Hanya terlihat dua orang resepsionis di lobi kantor lantai 17 itu. Namun, dua orang resepsionis mengaku bukan merupakan karyawan Yawadwipa. Salah satu resepsionis yang enggan disebutkan namanya, mengakui bahwa ruangan itu merupakan kantor Yawadwipa.

"Tapi sudah dua hari tidak ada aktivitas orang kantornya. Saya juga tidak tahu kapan Pak Prasetyo datang," ujarnya.

Terlihat hanya beberapa orang berlalu lalang di lantai 17. Namun, tidak ke ruangan kantor Yawadwipa, tetapi ke sisi lainnya. Ruangan lobi kantor bercat krem dengan hiasan sebuah lukisan itu tak dilengkapi logo maupun tulisan yang menyatakan ruangan itu adalah kantor resmi Yawadwipa. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts