Laba BTN Tembus Rp1,1 Triliun
VIVAnews - Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melaporkan laba bersih perusahaan sepanjang tahun 2011 mencapai Rp1,1 triliun atau naik 22,16 persen dari posisi yang sama tahun 2010 sebesar Rp916 miliar.
"Kami ingin 2012 perseroan masuk pada suatu masa dimana Bank BTN sudah mulai berhitung angka triliun untuk laba dan aset di atas Rp100 Triliun. Kami optimis akan mencapai itu, " kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro di kantornya, Jakarta, Selasa, 28 Februari 2012
Iqbal menjelaskan perseroan pada tahun 2011 telah memperbaiki komposisi kreditnya. Tercatat tahun lalu, komposisi kredit BTN terdiri dari 87,62 persen untuk perumahan dan sisanya 12,38 persen untuk kredit non perumahan. Komposisi tersebut berubah dibandingkan setahun sebelumnya yang masih didominasi sektor perumahan sebesar 90,95 persen.
"Strategi perseroan memperbaiki komposisi kredit tersebut berdampak positif pada kesiapan BTN untuk masuk pada bisnis di luar bisnis inti. Ini cukup membantu perseroan dalam melakukan pemetaan risiko bisnis. Langkah yang dilakukan BTN ini akhirnya mendulang pendapatan usaha selama 2011," tegasnya.
BTN melaporkan, kredit perseroan selama tahun 2011 tumbuh 23,31 persen, dibanding kredit tahun 2010. Per 31 Desember 2011 kredit yang disalurkan BTN mencapai Rp63,6 Triliun. Perusahaan memproyeksikan kredit yang diberikan perseroan akan tumbuh pada akhir tahun 2012.
Meskipun ekspansi kredit perseroaan terus bertumbuh, BTN menegaskan akan tetap menjaga kredit macet (non performing loan0NPL) perusahaan. NPL (Gross) BTN per 31 Desember 2011 tercatat 2,75 persen.
Hingga akhir 2011, BTN mencatat asset perusahaan tumbuh 30,32 persen menjadi Rp89,1 triliun. "Kami percaya aset kami akan terus tumbuh dan direncanakan akan tembus di atas Rp100 triliun di akhir tahun 2012," ujarnya.
Sementara untuk dana pihak ketiga (DPK), BTN membukukan dana hingga Rp61,9 triliun atau naik 30,34 persen. Pertumbuhan DPK ini ditopang kegiatan promosi produk tabungan, giro ataupun deposito.
"Rasio-rasio keuangan Bank BTN per 31 Desember 2011 masing-masing tercatat untuk CAR 15,03 persen. NIM dan ROE masing-masing tercatat 5,75 persen dan 17,65 persen," ujar Iqbal.