2011, BTPN Salurkan Kredit Rp30,3 Triliun
VIVAnews - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mecatatkan penyaluran kredit tumbuh 30 persen dari Rp23,3 triliun di 2010 menjadi Rp30,3 triliun sepanjang 2011.
Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, mengatakan, buah dari keyakinan dan keunikan strategi BTPN tercermin pada pertumbuhan kinerja selama 2011 itu.
Per 31 Desember 2011, pertumbuhan penyaluran kredit tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan, NPL) gross sebesar 0,7 persen, turun dibandingkan periode sebelumnyayang tercatat 1,1 persen.
Mengimbangi pertumbuhan kredit, per 31 Desember 2011 dana pihak ketiga (DPK) BTPN mencapai Rp35,6 triliun, atau tumbuh 40 persen dibanding periode yang sama pada 2010 yang tercatat Rp25,5 triliun.
"Kedepan, BTPN optimis untuk dapat terus mengembangkan bisnis di segmen mass market, karena memiliki ruang yang cukup untuk bertumbuh dengan rasio kecukupan modal (CAR) solid mencapai 20,5 persen pada akhir Desember 2011," kata Jerry dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Selasa 28 Februari 2012.
Menurutnya, pertumbuhan kredit yang pesat dengan dukungan perkembangan DPK yang tinggi meningkatkan aset BTPN secara signifikan. Per 31 Desember 2011, total aset BTPN mencapai Rp46,7 triliun, tumbuh sebesar 35 persen dibandingkan akhir 2010 yang tercatat Rp34,5 triliun. Sementara laba bersih mencapai Rp1,4 triliun.
"Ke depan dengan dukungan seluruh stakeholders, BTPN akan terus melakukan pemberdayaan mass market sekaligus menjaga pertumbuhan dan kualitas bisnis, sehingga kinerja prima ini dapat terus kami pertahankan," ungkapnya.
Saat ini BTPN telah melayani lebih dari 1 juta nasabah, tumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, melalui lebih dari 1.200 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime, yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Pemberdayaan Nasabah
Sementara itu, BTPN berkomitmen untuk secara konsisten terus mengembangkan bisnis dan program pemberdayaan sesuai fokus bisnis yang ditekuni. Komitmen tersebut terefleksi dengan diluncurkannya program pemberdayaan mass market yang terukur dan berkelanjutan, yang dinamakan ‘Daya’ pada Juli 2011 yang lalu.
Sebelum diluncurkan, program pemberdayaan tersebut telah melalui proses pengkajian dan uji pelaksanaan selama dua tahun. Dan kini BTPN semakin menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan dan melaksanakan program ’Daya’ yang diperuntukkan bagi nasabah mass market BTPN, yaitu komunitas pensiunan, pelaku usaha mikro & kecil (UMK), serta komunitas pra-sejahtera produktif.
"Kami meyakini bahwa keterlibatan BTPN dalam membangun lingkungan nasabah, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah, sekaligus juga meningkatkan pertumbuhan kinerja BTPN. Inilah yang kami sebut dengan ‘Do Good Do Well’, atau dalam bahasa Indonesia kami menyebutnya ‘Peluang sekaligus Panggilan’," kata Jerry.
Keyakinan tersebut, kata Jerry, diwujudkan dalam strategi dan model bisnis BTPN yang mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis dalam produk dan layanan serta kegiatan sehari-hari. Dengan demikian, ‘Daya’ sebagai misi sosial merupakan bagian yang tak terpisahkan dari model bisnis BTPN.
Walaupun hal tersebut bukan merupakan hal yang lazim di industri perbankan, lanjut Jerry, namun terbukti bahwa dengan melakukan yang tak lazim tersebut, BTPN justru bertumbuh menjadi bank yang tidak sekedar berbeda. "Namun juga kinerja kami tumbuh dengan sangat baik," ujarnya.
Lebih lanjut Jerry menjelaskan bahwa dengan model bisnis yang mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis, BTPN tidak hanya memberikan solusi keuangan, namun juga memberikan program-program ‘Daya’ yang memungkinkan para nasabah mass market untuk meningkatkan kapasitasnya dan dapat bertumbuh dengan lebih baik lagi. Selama tahun 2011, ‘Daya’ telah menjangkau 800.000 penerima manfaat melalui 26.000 aktivitas dan kelas pelatihan.
"Melalui program ‘Daya’, BTPN menawarkan kesempatan kepada semua stakeholders untuk berpartisipasi dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia. Kedepan, BTPN bersama dengan para stakeholder, nasabah dan mitra bisnisnya optimis dapat mengembangkan program program ’Daya’ sehingga mampu menjangkau dan dirasakan oleh lebih banyak komunitas mass market," tegasnya. (umi)