Januari, The Fed Umumkan Tingkat Suku Bunga
VIVAnews - Pertemuan Federal Reserve pada akhir Januari mendatang diperkirakan memberikan peluang bagi bank sentral Amerika Serikat untuk memikirkan kisaran suku bunga The Fed.
"Kebijakan harus bergantung pada perekonomian, bukan kalender," kata Presiden Federal Reserve Philadelphia, Charles Plosser dalam wawancaranya dengan The Wall Street Journal, seperti dikutip laman Reuters.
Plosser, yang akan memimpin pertemuan Fed tersebut mengaku telah meneliti cara-cara yang baik dalam meningkatkan komunikasi bank sentral ke depan.
Selain itu, kata dia, pada pertemuan 24-25 Januari mendatang, bakal disajikan kisaran tingkat suku bunga acuan bank sentral, baik melalui penerbitan surat kabar maupun dilaporkan dalam situs resmi Federal Reserve.
The Fed diketahui telah menetapkan target tingkat bunga suku bunga hingga nol persen sejak Desember 2008.
Dalam pernyataan, setelah melakukan empat kali pertemuan, Fed mengeluarkan kebijakan bahwa pihaknya memperkirakan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level rendah, setidaknya sampai pertengahan 2013.
Gagasan tersebut adalah untuk menjaga pasar keuangan dari patokan harga yang diprediksi bisa meningkatkan suku bunga ke level yang lebih tinggi. Hal itu, diharapkan merupakan tanda-tanda awal dari pemulihan ekonomi AS yang diancam krisis.
Namun, banyak pembuat kebijakan yang tidak nyaman dengan tawaran dari komitmen tersebut, dan merasa apa yang mereka lihat sebagai kebijakan yang tidak fleksibel hingga pertengahan 2013.
Wakil Ketua Fed, Janet Yellen mengungkapkan, hal itu berpotensi mengeser strategi komunikasi bank sentral mengenai pelonggaran kebijakan moneter.
Sementara itu, pejabat bank sentral sudah dijadwalkan akan mengeluarkan proyeksi kuartalan terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi, data pengangguran, dan inflasi pada pertemuan Januari mendatang.
Selain itu, Gubernur Fed, Ben Bernanke akan mengadakan konferensi pers, yang ia bisa gunakan untuk menjelaskan setiap pergeseran kerangka kebijakan bank sentral.