Eropa Bantu Pengembangan Kementerian
VIVAnews - Pemerintah menjalin kerja sama dengan Uni Eropa guna mendukung pengembangan kapasitas kementerian dan lembaga dalam peningkatan iklim perdagangan dan investasi.
Implementasi kerja sama yang dituangkan dalam perjanjian program Uni-Eropa Trade Coorperation Facility (TCF) nantinya, diharapkan memberikan pendanaan sebesar 12,5 juta euro atau US$17,27 juta (sekitar Rp154,19 miliar) untuk pengembangan kapasitas lembaga-lembaga pemerintahan.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, penguatan kapasitas ini ditujukan untuk melanjutkan inisiatif reformasi dalam rangka peningkatan perdagangan dan investasi.
"Program ini merupakan bagian strategi kerja sama komprehensif yang diarahkan untuk mempromosikan perdagangan yang fair dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan adil," kata dia, saat acara penandatanganan perjanjian di kantor Kementerian Ekonomi, Jakarta, Jumat 4 November 2011.
Indonesia, lanjutnya, dalam beberapa tahun ini menunjukkan peningkatan yang sehat dalam ekspor dan investasi. Namun, perbaikan tetap diperlukan dalam di dua sektor tersebut untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang akan menciptakan lapangan kerja. "Serta berdampak pada pengurangan kemiskinan," ujarnya.
Proyek ini, menurut Rahmat, akan fokus pada faktor-faktor seperti perdagangan dan kebijakan investasi, fasilitasi investasi, hak kekayaan intelektual, perencanaan energi dan efisiensi, inovasi teknologi dan adaptasi terhadap lingkungan peraturan internasional yang mempengaruhi perdagangan Indonesia dan kapasitas investasi.
Kementerian dan Lembaga yang akan terlibat dalam implementasi program ini adalah Bappenas, Kementerian Ristek, Badan Koordinasi Penanaman Modal,Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi, Kementerian ESDM, dan Kementerian Perdagangan.