Cadangan Migas Papua Bisa Tersedot PNG
VIVAnews - Potensi cadangan minyak dan gas bumi (Migas) di Papua sangat besar namun masih minim eksplorasi. Hal ini disebabkan para perusahaan migas tidak bisa melakukan pengeboran karena terkendala izin lahan hutan lindung yang dikeluarkan Kementerian Kehutanan.
"Berdasarkan foto satelit, wilayah Papua dan sekitarnya diperkirakan memiliki cadangan Migas yang cukup besar," kata Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Widjajono Partowidagdo di Jakarta, Senin 14 November 2011.
Widjajono menjelaskan sebenarnya saat ini sudah ada beberapa perusahaan migas yang ingin melakukan eksplorasi di Papua, namun niat tersebut terhalang oleh izin lahan hutan lindung. Untuk itu Kementerian ESDM akan berkomunikasi dengan Kementerian Kehutanan.
Untuk pengeboran eksplorasi migas di hutan lindung, ungkap Widjajono, tidak memerlukan lahan yang cukup luas sekaligus tak merusak hutan. Langkah serupa sebenarnya sudah diterapkan oleh pemerintah Papua New Guinea yang mulai aktif melakukan eksplorasi di wilayah perbatasan dengan Indonesia.
"Mereka tidak ada larangan untuk mengebor di hutan lindung dan mereka sudah menemukan migas cukup banyak," jelasnya.
Ia khawatir jika hal ini dibiarkan maka cadangan minyak Indonesia di Pulau Papua dapat tersedot oleh negara tetangga, Papua New Guinea. Alasannya, reservoir minyak sangat luas dan tidak terpengaruh oleh batas negara, bahkan dapat terbentang di antara kedua negara tersebut.
Ditambah, dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, pengeboran horizontal sudah dapat memungkinkan. "Cadangan minyak di Papua bisa tersedot ke Papua New Guinea," kata Widjajono. (umi)