Bayar PBB Tinggi, Pertamina Lepas Aset

Kantor pusat Pertamina (VIVAnews/Muhamad Solihin)

BERITA TERKAIT

• Bisnis Hotel Milik Pertamina Masih Positif
• Proyek Pertamina-Conoco Sumbang Rp23 Triliun
• Revitalisasi Arun, Pertamina Siapkan Rp3,38 T
• Pertamina Gagal Beli Blok Angola?
• Dua Blok Migas yang Diincar Pertamina

VIVAnews - PT Pertamina (Persero) setiap tahun membayar pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga Rp365 miliar per tahun, atau Rp1 miliar per
hari. 

Untuk mengurangi beban pajak tersebut, Pertamina melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melelang aset non inti yang tidak produktif.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina, Mochamad Harun menjelaskan bahwa kerja sama dengan PPA tersebut untuk mengoptimalkan aset yang tidak produktif Perseroan.

"Dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk kegiatan inti kita di bidang migas," katanya di Jakarta, Rabu 23 November 2011.

Menurut Harun, Pertamina saat ini mempunyai banyak aset yang tidak optimal. Aset yang tidak optimal ini bisa berupa lahan tidur ataupun rumah/wisma yang tidak lagi digunakan oleh Pertamina.

"Aset tersebut tidak optimal tapi kita tetap membayar PBB. PBB kita sehari mencapai Rp1 miliar, jadi setahun bisa Rp365 miliar," katanya.

Pertamina, tambah Harun, menginginkan seluruh aset yang tidak optimal tersebut dijual dengan harga pasar. "Karena terkadang, NJOP (nilai jual objek pajak) tidak sesuai lagi dengan harga pasar di sana," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, akan ada beberapa aset Pertamina yang akan dilelang PPA, antara lain:

1. Properti di Cipinang Cempedak
2. Wisma Rantau di Cisarua
3. Wisma Brandan, Sumatera Utara
4. Wisma Tiga Ilir, Palembang
5. Lapangan tenis Imam Bonjol, Medan
7. Wisma S.Parman, Semarang
8. Wisma Cibogo, Bogor
9. Tanah Sei Deli, Medan
10.Wisma Hargo, Yogyakarta. (sj)