Bank Dunia: Waspadai Transisi OJK Saat Krisis
VIVAnews - Bank Dunia mengingatkan agar masa transisi pembentukan Otoritas Jasa Keuangan perlu disikapi secara hati-hati. Sebab, masa transisi di tengah krisis Eropa bisa membahayakan Indonesia.
Lead Financial Sector Specialist Bank Dunia, Srinivas, mengatakan transisi pembentukan OJK di beberapa negara ada yang menunjukkan perkembangan baik. Namun, tak sedikit pula yang mengalami kegagalan.
"Indonesia harus mengamankan masa transisi itu, dan mengambil hikmah dari mereka yang gagal dan sukses. Apalagi di tengah krisis seperti ini," kata Srinivas di sela acara Bank Indonesia-World Bank Joint International Conference dengan tema "Dealing with the Challenges of Macro Financial Linkages in Emerging Markets" di Nusa Dua, Bali, Kamis 1 Desember 2011.
Namun, ia juga memberikan apresiasi atas disetujuinya Undang-Undang OJK. Menurut dia, pembentukan lembaga itu, selain harus diapresiasi, juga perlu didukung. Oleh karena, pengawasan jasa keuangan di tiap-tiap negara memiliki skema berbeda.
Bank Dunia menyarankan kepada Bank Indonesia agar mengawasi secara ketat sistem keuangan di Indonesia di tengah berkecamuknya krisis Eropa. Tujuannya, kata dia, agar lembaga ini dapat bekerja dengan baik dan maksimal.
Menurut Srinivas, transisi pembentukan OJK ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi BI dengan bobot yang cukup besar. Sebab di manapun, transisi merupakan situasi yang cukup sulit. Penting juga untuk dicermati, adalah kultur kedua lembaga (BI dan OJK). "Maka membutuhkan waktu khusus untuk mensinergikan kinerja kedua lembaga itu," imbuhnya. (Laporan Bobby Andalan, Bali, art)