Wika Genjot Kinerja dari Proyek Pemerintah
VIVAnews - Perusahaan konstruksi milik pemerintah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan pendapatan perseroan pada 2012 bisa mencapai Rp12 triliun atau meningkat 23 persen dari proyeksi perusahaan tahun ini sebesar Rp9,4 triliun.
Dari pendapatan tersebut, Wika tetap mengandalkan pendapatan dari proyek pemerintah dengan porsi mencapai 49-50 persen dari proyek yang digarap perusahaan. Sisanya sekitar 16-17 persen dari swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekitar 30 persen.
"Target pendapatan 2012 kami targetkan sekitar Rp9,1 triliun dari proyek yang dikerjakan kami sendiri, dan sisanya sebesar Rp2,9 triliun dari proyek joint operation," kata Direktur Keuangan PT Wijaya Karya Tbk, Ganda Kusuma, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2012.
Peningkatan pendapatan ini, Ganda melanjutkan, bakal mendorong kenaikan laba bersih perseroan pada 2012 yang ditargetkan mencapai Rp430 miliar. Target laba itu naik sekitar 18 persen dibandingkan proyeksi laba bersih perseroan pada 2011 sebesar Rp351 miliar.
Terkait proyek yang menjadi incaran Wika pada 2012, manajemen berharap bisa menggarap pembangunan infrastruktur seperti bandar udara, pelabuhan, jalan tol, dan pembangkit listrik. "Pendapatan dan laba bersih tersebut akan didorong dari kegiatan infrastruktur yang ditargetkan pemerintah cukup besar," kata dia.
Untuk mendukung hal itu, perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2012 sebesar Rp600 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan proyek power plant, infrastruktur minyak dan gas, dan pengembangan usaha baru.
Selama 2011, perusahaan telah menggarap proyek infrastruktur milik pemerintah sebesar 49 persen dari porsi seluruh proyek yang ada. Sementara itu, proyek BUMN yang digarap Wika mencapai 32,5 persen dan sisanya dari perusahaan swasta sebesar 18,4 persen. (art)