Jangkauan Gas Bumi Rumah Tangga Diperluas
VIVAnews - Program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (gas kota) yang diluncurkan pemerintah sejak 2008 terus berkembang. Penggunaan gas kota diutamakan untuk daerah-daerah penghasil gas untuk menciptakan kemandirian energi.
Direktur Hulu Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Edy Hermantoro, menjelaskan, pada 2008 pemerintah telah menyelesaikan Front End Engineering Design (FEED) untuk bisa mendistribusikan gas bumi ke pelanggan rumah tangga di enam kota, yaitu Palembang, Surabaya, Bekasi, Depok, Medan, dan Blora.
"Dan pada 2009 kami sudah melakukan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di kota Palembang yang mengaliri kurang lebih 3.311 rumah tangga dengan pasokan gas dari Medco E&P sebanyak 1 juta kaki
kubik," kata Edy dalam Laporan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga di Jakarta, Selasa 31 Januari 2012.
Pada tahun yang sama, sekitar 2.900 rumah tangga di Surabaya mendapatkan pasokan gas dari Lapindo Brantas Inc sebanyak 2 juta kaki kubik. Sementara itu, pada 2010, telah selesai dibangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga di kota Depok (Beji dan Beji Timur) yang mengaliri sekitar 4 ribu rumah tangga dengan pasokan gas dari PT Pertamina EP sebanyak 1 juta kaki kubik.
Kota Bekasi, khususnya di Kelurahan Bojong Rawalumbu, program gas kota juga telah berjalan sekitar 1.800 rumah tangga yang juga mendapat pasokan dari PT Pertamina EP. Kota Tarakan juga telah teraliri sekitar 3.366 rumah tangga dengan pasokan gas dari Medco E&P sebanyak 0,7 juta kaki kubik.
Pada 2010, Kabupaten Sidoarjo mendapatkan pasokan gas dari Lapindo Brantas Inc sebanyak 2 juta kaki kubik untuk mengaliri gas di sekitar 4 ribu rumah tangga. Program pembangunan gas kota pada 2011 dilanjutkan di kota Bontang yang saat ini telah mengalir gas di sekitar 3.960 rumah tangga. Kota Sengkang telah teraliri gas di sekitar 4.172 rumah tangga.
Pada 2011 juga terdapat pengembangan di Kabupaten Sidoarjo tahap 2 yang mengaliri sekitar 2.500 rumah tangga, kota Bekasi tahap dua mengaliri 2.828 rumah tangga, dan 11 rusun di Jabodetabek yang mengaliri 5.254 rumah tangga.
"Pada 2012, pembangunan akan dilanjutkan di kota Prabumulih Sumatera Selatan, Jambi, Cibinong (Bogor), Cirebon (Jawa Barat) dan Kalidawir (Jawa Timur)," katanya.
Tri Munawarti, warga Surabaya menjelaskan, sejak menggunakan gas kota, usaha masakan yang dimilikinya dapat menghemat pemakaian gas hingga Rp200 ribu per bulan. "Pengeluaran untuk Elpiji sekitar Rp400-500 ribu, dengan adanya gas kota turun menjadi Rp300 ribu. Jadi, ada tambahan lagi buat keluarga," katanya. (art)