Gelar Bangsawan Bekas Petinggi RBS Dicopot

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Selasa, 31 Januari 2012

Gelar Bangsawan Bekas Petinggi RBS Dicopot

VIVAnews - Kerajaan Inggris mencabut gelar kebangsawanan bekas Chief Executive Officer Royal Bank of Scotland, Fred Goodwin, pada Selasa kemarin. Goodwin bernasib sama seperti pemimpin Zimbabwe Robert Mugabe dan bekas diktator Rumania Nicolae Ceausescu.

Goodwin dinobatkan masuk ke jajaran ksatria Kerajaan Inggris oleh Ratu Inggris Elizabeth di tahun 2004 dengan menyandang gelar "Sir". Beberapa tahun kemudian, Goodwin membawa RBS ke katastrofi sehingga membuat bank ini dijual ke sebuah bank Belanda, yang dinilai kemudian membawa dunia ke krisis global.

Tahun 2008, RBS juga menjadi sasaran kemarahan publik karena perannya dalam kehancuran 2008 yang membuat pemerintah Inggris harus mengucurkan 45 miliar poundsterling untuk bail out bank tersebut. Dia lalu pergi dengan membawa dana pensiun yang besar.

"RBS menjadi simbol segala sesuatu yang berjalan salah di ekonomi Inggris selama dekade terakhir dan itu terjadi di bawah kepemimpinan Fred Goodwin, sehingga saya kira sangat pantas dia kehilangan kebangsawanannya," kata Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, seperti dikutip Reuters.

Putusan mencabut gelar Goodwin hanya selang dua hari setelah penerusnya di RBS, Stephen Hester, mengumumkan akan melepaskan bonus jutaan poundsterling yang akan diterimanya.

Sebuah laporan dari Otoritas Jasa Keuangan Inggris (FSA), pada Desember, atas RBS yang hampir kolaps, menyatakan Goodwin dan bekas bos RBS lainnya sebagai penyebabnya. FSA juga mengecam pemerintahan Partai Buruh yang dulu menerapkan kebijakan keuangan yang longgar.

Perdana Menteri yang kini dari Partai Konservatif, David Cameron, puas dengan pencopotan gelar Goodwin. Sementara pemimpin Partai Buruh yang oposisi, Ed Miliband, menyerukan reformasi perbankan lebih jauh.

"Sangat baik jika Goodwin kehilangan kebangsawanannya, namun ini hanya permulaan dari perubahan yang kita inginkan. Kami ingin mengubah budaya bonus dan kita butuh mengubah peraturan sehingga kita benar-benar melihat tanggung jawab pada semua direksi," kata Miliband.

 

Kerja di rumah

Popular Posts