Bursa Asia Melemah 4 Hari Berturut-turut
VIVAnews - Selama empat hari berturut-turut, saham-saham di bursa Asia terus mengalami penurunan. Rontoknya bursa Asia itu disebabkan kesulitan pendanaan Eropa yang makin intensif diikuti biaya pinjaman (borrowing cost) Spanyol yang menyentuh level tak stabil.
Indeks MSCI Asia Pasifik diluar Jepang menunjukan penurunan 1 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang turun 1,2 persen. Di tingkat dunia, indesk MSCI seluruh negara mencatat penurunan sebesar 1,6 persen pada Kamis, kemarin.
Seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat, 18 November 2011, bursa saham Amerika Serikat kemarin ditutup melemah setelah kekhawatiran investor terhadap krisis surat utang Eropa menutup kabar baik mengenai perkembangan membaik dari perekonomian Eropa.
"Walaupun data ekonomi AS menunjukan positif, pasar masih fokus pada risiko Eropa dan sekitarnya," kata General Manager SMBC Nikko Securities, Hiroichi Nishi.
Keengganan untuk menghadapi risiko menjadi sentimen terbesar bagi pasar keuangan Asia. Hal itu terlihat dari rentang indeks tingkat investasi iTraxxx Asia diluar Jepang, melebar 5 basis poin pada hari ini.
Komitmen investor untuk memberikan dana talangan krusial adalah kondisi yang bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan. Kondisi itu hanya bisa diperoleh jika negara-negara yang bermasalah seperti Italia dan Yunani dengan memperlihatkan perkembangan dalam reformasi fiskal mereka.
Krisis kepercayaan bahwa European Financial Stability Facilities (EFSF) dapat mengalokasikan gana untuk membantu membeli surat utang Eropa diperburuk dengan kondisi keuangan Eropa. Hal itu memicu bunga kredit meningkat dan menaikan imbal hasil surat utang seiring upaya pemerintah berjuang memperoleh pembeli untuk surat utang yang mereka terbitkan. (eh)