BI: Saatnya Uang Muka Kredit Motor Naik

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 07 Januari 2012

BI: Saatnya Uang Muka Kredit Motor Naik

VIVAnews - Bank Indonesia mengungkapkan kekhawatiran atas tingginya pertumbuhan kredit otomotif yang disalurkan perusahaan pembiayaan atau multifinance.

BI juga mengkhawatirkan meledaknya kredit kendaraan bermotor akan mendorong terjadinya gelembung (bubble) ekonomi. Terutama, rendahnya uang muka yang harus disetorkan calon konsumen. Untuk itu, BI mengkaji syarat besaran uang muka yang selama ini di kisaran 10-20 persen.

Menurut Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo, saat ini, BI sedang mengkaji untuk menaikkan uang muka kredit kendaraan bermotor agar perusahaan-perusahaan pembiayaan lebih kuat dan tidak berpotensi bubble.

"Itu beberapa yang masih dalam pembahasan, memang salah satu opsinya meningkatkan kewajiban down payment kredit pembiayaan," kata Perry usai seminar bertajuk 'Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global terhadap Perekonomian Indonesia," di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa 15 November 2011.

Perry lalu mencontohkan, pada kartu kredit terdapat juga pembatasan seberapa banyak nasabah bisa memiliki kartu kredit. "Hal-hal seperti itu yang juga akan kami atur," kata dia.

Dia menuturkan, meski ada kekhawatiran BI terhadap kredit kendaraan bermotor, jika dilihat secara keseluruhan, kredit konsumsi secara agregat masih bagus, yakni lebih dari 23 persen. "Tapi, untuk kredit-kredit konsumsi pada sektor-sektor tertentu seperti otomotif, kartu kredt, beberapa bagian dari properti, kami bantu lebih dulu," ungkapnya.

Pada intinya, Perry melanjutkan, sebetulnya BI ingin meyakinkan bahwa kredit-kredit itu tetap diberikan dengan prinsip kehati-hatian atau prudent. "Sehingga, non-performing loan (rasio kredit bermasalah) tidak mengalami peningkatan," kata Perry.

Berdasarkan data BI, nilai pembiayaan kredit kendaraan bermotor yang dilakukan bank dan perusahaan pembiayaan pada 2010 tercatat Rp130 triliun, dengan estimasi baru sebesar Rp33 triliun. Dari sisi sumber dana, estimasi sebesar Rp79,35 triliun dana multifinance berasal dari perbankan.

Sementara itu, outstanding nilai pembiayaan kendaraan bermotor dari perbankan pada 2010 tercatat sebesar Rp80 triliun, dengan estimasi pembiayaan baru sebesar Rp28,4 triliun atau naik 53,9 persen (year on year). (art)

Kerja di rumah

Popular Posts