Adaro: Sumsel Simpan Potensi Tambang Terbesar
|
04.02 |
VIVAnews - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan produksi batu bara pada 2012 sebanyak 52-53 juta ton. Target itu tercapai jika kondisi pasar membaik.
"Tahun depan, mudah-mudahan kondisi pasar bagus," kata Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, usai menghadiri pencatatan perdana (listing) saham PT Visi Media Asia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin 21 November 2011.
Garibaldi menuturkan, meskipun pasar Eropa dan Amerika tidak dapat diprediksi, ia mengaku permintaan pasar hingga saat ini masih kuat. "Terutama Asia, China, India, ASEAN, dan domestik juga masih bagus. Saya berharap, tahun depan mungkin pendapatan naik 8-10 persen," ungkapnya.
Sementara itu, pendapatan perseroan tahun ini, Garibaldi melanjutkan, sudah mencapai lebih dari US$2 miliar. Sementara itu, total produksi tahun ini bisa mencapai 46-48 juta ton.
"Untuk ekspansi, kami sekarang masuk Sumatera Selatan. Kami ingin menduplikasi bisnis di Kalimantan Selatan. Hasilnya baik, karena kami bukan perusahaan tambang biasa, mining dan energy yang terintegrasi, pelabuhan dan infrastruktur lainnya harus dipikirkan," kata dia.
Garibaldi melanjutkan, Indonesia memiliki potensi batu bara terbesar, di antaranya di Sumatera Selatan. "Masih studi terus, Sumsel itu baru, tapi potensinya besar. Secara data geologi sangat berpotensi, yang terbesar di sana, baru setelah itu seluruh Kalimantan," kata Garibaldi.
Di Sumatera Selatan itu, Garibaldi melanjutkan, Adaro bekerja sama dengan Bukit Enim Energy (BEE) dan Mutiara Inti Perkasa (MIP). Sementara itu, untuk pembangunan infrastruktur, baik jalan maupun jembatan, akan bekerja sama dengan pengusaha lokal yaitu Servo. (art)
