Terus Bergerak, Antam Sulit Patok Harga Emas
VIVAnews - Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Alwin Syah Loebis, mengatakan, meskipun harga emas dunia sedang anjlok, perseroan tetap optimistis permintaan terhadap emas masih tinggi.
"Artinya, kami melihat harga jual yang turun. Yang terpenting kami lihat average tahun ini masih bagus, jadi kami tidak merevisi apa-apa. Permintaannya masih bagus," kata Alwin Syah, usai menghadiri Seminar Nasional dan Penganugerahan Indonesia Quality Award, di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu, 23 November 2011.
Alwin menuturkan, total volume produksi emas Antam saat ini mencapai 2,9 ton dengan penjualan mencapai enam ton. Sementara itu, harga rata-rata penjualan emas masih berkisar pada level US$1.400 per ton.
"Ini emas berat, arahnya ke mana tidak mengerti, kan sekarang anjlok. Kami masih yakin kalau harga rata-rata akan sekitar itu tahun depan," ujar dia.
Kendati sulit untuk memperkirakan harga emas pada 2012, Antam mengaku target produksi logam mulia itu akan naik menjadi 3,3 ton dengan penjualan sekitar 6,5 ton. "Sisanya dari jasa penjualan yang dikerjakan pihak ketiga," katanya.
Selain emas, Antam juga tercatat sebagai salah satu produsen nikel Indonesia. Tahun depan, perusahaan menargetkan produksi nikel bisa mencapai 18 ribu ton. Sementara itu, harga rata-rata nikel ditaksir mencapai US$20-22 per ton.
Alwin mengakui, permintaan nikel pada tahun depan relatif baik kendati ada sedikit kendala pada semester I-2011. Perusahaan berharap permintaan nikel dari China akan tetap bergairah, meskipun banyak pihak menilai Negara Tirai Bambu itu akan tergoyang krisis ekonomi global.
"Kami beranggapan begitu juga, permintaan dari China kemungkinan tidak akan terlalu besar," katanya. (art)