Transaksi Terakhir 2011, Bursa Asia Menguat
VIVAnews - Jelang penutupan bursa saham akhir tahun, saham Asia terdorong naik diikuti nilai tukar euro. Kenaikan tersebut dipicu data-data positif ekonomi Amerika Serikat yang untuk sementara meredakan kekhawatiran perekonomian global.
Di kawasan Asia, indeks MSCI di luar Jepang tercatat naik 0,2 persen, sedangkan indeks Nikkei menguat lebih tinggi, yakni 0,4 persen.
Kendati dibuka menguat, saham-saham di bursa Asia secara keseluruhan mengalami pelemahan sekitar 5 persen selama tahun ini. Gonjang-ganjing ekonomi dunia tahun ini telah menghilangkan gairah para pemodal yang lebih memilih aset aman seperti dolar AS dan emas.
Indeks MSCI dunia di luar bursa Jepang tercatat turun lebih dari 18 persen pada tahun ini atau tetap berada pada jalurnya dibandingkan penurunan tahunan pertama sejak 2008.
"Jika Anda melihat seluruh aset yang ada, tahun ini merupakan tahun untuk aset-aset aman (safe haven). Tahun ini, masanya menyimpan modal Anda dan mengembalikan ekuitas," kata pialang dari IG Market, di Melbourne, Australia, Chris Weston, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat, 30 Desember 2011.
Pada tahun ini, investor di Asia dihantui dengan bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang. Tak berhenti di situ, pemodal juga dihadapkan pada permasalahan krisis utang di Amerika Serikat dan Eropa serta banjir di Thailand.
IHSG Kembali Naik
Dari Tanah Air, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melanjutkan penguatannya. Pada hari terakhir perdagangan tahun ini, IHSG dibuka menguat ke level 3.808,95.
Menurut analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana, sentimen penguatan bursa acuan global, Wall Street, pada penutupan transaksi Kamis waktu New York, menjadi pemicu bergairahnya kembali aksi beli saham di bursa dalam negeri.
"IHSG akan naik dengan kisaran 3.780-3.830, didorong oleh sentimen positif pasar ekuitas global," tuturnya dalam riset yang diterima VIVAnews.com di Jakarta, hari ini.
Diketahui, indeks Dow Jones naik 135,63 poin atau 1,12 persen ke level 12.287,04 dengan saham-saham blue chips mencatat kenaikan 6,1 persen untuk transaksi tahun ini yang hanya tersisa satu sesi lagi. Indeks S&P 500 juga naik 13,38 poin atau 1,1 persen menjadi 1.263,02, dengan saham perusahaan keuangan memimpin kenaikan 10 kelompok industri utama. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite menguat 23,76 poin atau 0,9 persen ke level 2.613,74.
Indeks Shanghai Composite naik 18,56 poin (0,85 persen) ke posisi 2.192,12, Hang Seng menguat 75,97 poin atau 0,41 persen menjadi 18.473,89, dan Nikkei 225 terangkat 30,46 poin (0,36 persen) di posisi 8.429,35. (art)