5 Saham Baru Peraih Untung Tertinggi

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Jumat, 30 Desember 2011

5 Saham Baru Peraih Untung Tertinggi

VIVAnews - Sebanyak 25 perusahaan memutuskan tetap mencatatkan sahamnya di masa perekonomian dunia tengah dalam kondisi krisis. Alhasil, hingga penutupan perdagangan saham sesi pertama hari ini, sebanyak 12 perusahaan menikmati kenaikan harga saham, 11 saham emiten baru anjlok, dan dua saham berada dalam posisi stagnan.

"Tahun 2011 banyak sentimen negatif, terkait krisis Eropa dan Amerika Serikat," ujar analis dari Robin Setiawan PT Valbury Asia Securities ketika dihubungi VIVAnews, Jumat, 30 Desember 2011.

Menurut Robin, faktor dari luar negeri yang kurang menguntungkan tersebut membuat calon emiten khawatir akan berimbas pada pasar modal Indonesia. Akibatnya, calon emiten memilih untuk mengurungkan niatnya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada tahun ini.

Selain itu, Robin menilai, masih banyak perusahaan yang pada akhirnya memutuskan untuk menggelar penawaran umum saham perdana di saat situasi pasar modal Indonesia sudah mulai kondusif.

Berikut ini daftar lima besar emiten baru pada 2011 yang mencatat sukses:

1. PT Sejahteraraya Anugrah Jaya Tbk

Perusahaan ini menggelar pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2011. Perseroan yang bergerak di sektor jasa perdagangan khususnya pelayanan kesehatan ini mematok harga saham perdana Rp120 per saham.

Pada penutupan perdagangan bursa sesi pertama hari ini, saham dengan kode SRAJ ini ditutup pada level Rp405 per saham. Dengan nilai penutupan itu, harga saham SRAJ telah naik 238 persen.

2. PT Visi Media Asia Tbk


Perusahaan yang bergerak di bidang media ini mencatatkan saham perdana pada 21 November 2011. Harga saham perdana yang ditawarkan perusahaan adalah Rp300 per unit.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham VIVA ditutup pada level Rp510 per unit. Saham VIVA mencatat kenaikan 70 persen dari harga perdananya.

3. PT Alkindo Naratama Tbk


Emiten baru dengan kode ALDO ini menawarkan saham perdana pada level Rp225 per unit. Perusahaan yang bergerak di sektor pulp dan kertas ini mengalami kenaikan 60 persen pada penutupan sesi pertama BEI hari ini. Saham ALDO ditutup pada harga Rp360 per unit. Alkindo mencatatkan saham perdana pada 12 Juli 2011.

4. PT Sidomulya Selaras Tbk


Sidomulya Selaras yang mencatatkan saham perdana pada 12 Juli 2011 menawarkan saham perdana pada level Rp225 per unit. Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham dengan kode SDMU ini telah naik 31 persen ke level Rp295 per unit.

5. PT Solusi Tunas Pratama
Tbk

Perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur khususnya transportasi ini menawarkan saham perdana di level Rp3.400 per unit. Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, saham berkode SUPR menguat 24 persen dibandingkan harga saham perdana.

Selain saham yang mengalami peningkatan harga, tercatat 11 saham emiten baru tahun 2011 yang anjlok. Berikut lima besar penurunan harga saham emiten baru:

1. PT Martina Berto Tbk, turun 46 persen.
2. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk, (-44 persen).
3. PT Megapolitan Development Tbk, (-40 persen).
4. PT Garuda Indonesia Tbk, (-35 persen).
5. PT Buana Listya Tama Tbk, (-35 persen).

Sementara itu, saham-saham emiten baru yang stagnan selama 2011 adalah PT Tifa Finance Tbk yang mencatatkan saham pada 8 Juli 2011. Kedua, PT Cardig Aero Service Tbk yang mencatatkan saham perdana pada 5 Desember 2011. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts