Tiga Penyebab Runtuhnya Jembatan
VIVAnews - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menilai ada tiga kemungkinan penyebab runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara, yaitu kesalahan desain, pembangunan yang tidak mengikuti desain, atau operasional jembatan yang tidak mengikuti prosedur. "Penyebabnya bisa salah satu atau kombinasi di antara ketiga faktor," kata Ketua PII Said Didu di Jakarta, Kamis 30 November 2011.
Menurut Didu kesalahan bisa dari desain jembatan, apakah desain tersebut sudah diperhitungkan seluruh farianel dan faktor perhitungan konstruksi. Selain itu, bisa jadi pengesahan desain bangunan dilakukan oleh orang yang tidak memiliki kompetensi. "Saya minta agar pengesahan desain bangunan dilakukan berdasarkan kemampuan orang, bukan jabatan. Dengan adanya otonomi darah bisa jadi kepala dinas PU di daerah bukan insinyur," katanya, menjelaskan.
Kesalahan kedua adalah apakah dalam pembangunan jembatan mengikuti seluruh desain dan dilaksanakan sesuai prosedur. Ia mencontohkan bisa saja beton jembatan belum kering tapi sudah mulai mengerjakan bagian lain atau ada campuran-campuran yang mengurangi kualitas beton.
Kesalahan ketiga adalah operasional jembatan yang tidak mengikuti prosedur yang berlaku. Untuk itu dia meminta kepada pemerintah agar semua jembatan dengan tingkat risiko tinggi diaudit dan dimonitor oleh alat berteknologi tinggi. Dengan pemantauan tersebut, maka akan ketahuan secara real time jika bangunan atau jembatan tersebut mengalami kerusakan.
"Dulu zaman Orde Baru hingga 1995 seluruh bangunan yang menggunakan biaya APBN padat teknologi diaudit oleh BPPT, sekarang ini tidak ada," katanya.
Ia meminta agar semua pihak tidak saling melempar tanggung jawab hingga audit oleh tim independen keluar. Menurutnya dengan hasil audit maka dapat terkuak pihak manakah yang harus bertanggung jawab atas ambruknya Jembatan Mahakam 2 ini. "Prinsipnya desain fasilitas publik harus mengutamakan keselamatan, tunggu hingga audit secara objektif oleh ahli yang tidak terafiliasi keluar karena ini terkait dengan kualitas infrastruktur Indonesia," katanya.