Proyek Besar Krakatau Steel Hingga 2014
VIVAnews - PT Krakatau Steel Tbk telah dan sedang mengembangkan berbagai proyek strategis untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang. Perseroan di antaranya telah memfinalisasi revitalisasi fasilitas produksi Hot Strip Mill yang selesai pada Mei 2011.
Penyelesaian proyek itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2,4 juta ton per tahun dari sebelumnya 2 juta ton per tahun.
"Perseroan juga akan melakukan ekspansi Hot Strip Mill yang meningkatkan kapasitas produksi menjadi 3,5 juta ton per tahun. Saat ini tengah dilakukan kajian teknis dan diperkirakan rampung pada 2013," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang, dalam paparan publik di Hotel JW Marriott, kawasan Megakuningan, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2011.
Selain itu, dia melanjutkan, perseroan merevitalisasi fasilitas produksi pada Direct Reduction Plant (DRP) dan Slab Steel Plant (SSP) yang ditargetkan rampung pada kuartal pertama dan ketiga 2012. Sementara itu, pada proyek pengolahan bijih besi Kalimantan Selatan, hasil patungan (joint venture) antara Krakatau Steel dan PT Aneka Tambang Tbk, pemasangan Rotaru Kiln telah selesai dilakukan dan proyek direncanakan rampung pada semester II-2012.
Selanjutnya, Krakatau Steel juga telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction (EPC) pada 15 November 2011 dengan kontraktor MCC-CERI untuk proyek Blast Furnace dan modernisasi fasilitas steel making. Pengerjaan proyek ini direncanakan rampung pada 2013.
Untuk perusahaan joint venture pabrik baja terpadu, PT Krakatau Posco, saat ini dalam tahap pematangan lahan dengan perkembangan 65,4 persen dan ditargetkan rampung pada 2012. Sementara itu, untuk pembangunan pabrik dalam proses pemasangan tiang pancang dengan ekspektasi rampung pada 2014.
Perseroan juga mengembangkan infrastruktur untuk menunjang berbagai proyek strategis, yaitu pengembangan pelabuhan untuk mendukung Blast Furnace dan joint venture Krakatau Posco, pengembangan pembangkit tenaga listrik, serta pengembangan suplai air tahap pertama untuk peningkatan kapasitas Waduk Krenceng.
Selama Januari-September 2011, Krakatau Steel membukukan laba bersih Rp1,04 triliun atau naik tipis 3,2 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp1,01 triliun.
Perseroan juga mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 6,5 persen menjadi Rp12,65 triliun dari perioda sama tahun sebelumnya Rp11,87 triliun. Perolehan laba bersih perseroan didongkrak oleh keuntungan pengalihan aset tetap sebesar Rp745,4 miliar dan pematangan tanah Rp51,25 miliar. (art)