Pertama Kali, Perdagangan RI Kalahkan China

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Sabtu, 03 Desember 2011

Pertama Kali, Perdagangan RI Kalahkan China

VIVAnews - Tak cuma barang-barang China yang beredar di pasar Indonesia, barang-barang Indonesia pun kini banyak menyerbu negeri Tirai Bambu itu. Bahkan, untuk pertama kalinya, ekspor Indonesia ke China lebih tinggi jika dibandingkan dengan impor Indonesia dari China.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia dengan China mengalami surplus US$106,9 juta. "Ini surplus pertama kalinya," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Djamal, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 1 Desember 2011.

Djamal mengatakan, ekspor Indonesia ke China sebesar US$2,24 miliar, sedangkan impor Indonesia dari China mencapai US$2,13 miliar. Pada September saja, ekspor-impor Indonesia dengan China masih defisit US$125,4 juta.

Meski neraca perdagangan dengan China surplus, dengan Jepang defisit US$259,4 juta pada Oktober. "Padahal, September 2011, defisit dengan Jepang US$5,8 juta," tuturnya.

Sementara itu, Djamal menegaskan, surplus juga tercatat pada perdagangan dengan Amerika Serikat. Pada September 2011, perdagangan dengan AS surplus US$238,4 juta, sedangkan pada Oktober US$386 juta.

Djamal mengungkapkan, secara umum total ekspor pada Oktober sebesar US$16,8 miliar. Angka itu naik 16,7 persen bila dibandingkan Oktober 2010. "Tapi, kalau dibandingkan dengan ekspor September 2011, minus 14,21 persen," katanya.

Ekspor nonmigas Oktober dibandingkan September naik dari US$13,61 miliar menjadi US$13,91 miliar atau tumbuh 2,17 persen. Sementara itu, ekspor migas Oktober 2011 turun dari US$3,93 miliar menjadi US$2,9 miliar atau minus 26,3 persen.

"Total ekspor turun, (ekspor) nonmigas naik, (ekspor) migasnya turun," katanya.

Berdasarkan data BPS, total ekspor Januari-Oktober sebesar US$169,03 miliar atau naik 34,88 persen jika dibanding periode sama 2010. Ekspor nonmigas Januari-Oktober tercatat US$134,73 miliar dengan penyokong terbesar bahan bakar mineral US$21,99 miliar, lemak dan minyak hewan nabati US$17,31 miliar.

Sepanjang Januari-Oktober, ekspor ke China mencapai US$14,14 miliar dan ke Jepang US$15,17 miliar, serta ke AS sebesar US$13,22 miliar. Porsi dari ketiga negara tersebut sebesar 33,79 persen dari total ekspor secara keseluruhan. Untuk ekspor ke negara-negara ASEAN tercatat US$27,25 miliar. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts