Kredit Bermasalah UMKM Rp21 Triliun

Peluang Bisnis Online Tanpa Ribet - Serta Info terbaru seputar dunia bisnis indonesia terupdate dan terpercaya

Minggu, 25 Desember 2011

Kredit Bermasalah UMKM Rp21 Triliun

VIVAnews - Rasio kredit bermasalah (non performing loan) segmen usaha mikro, kecil, dan menengah mencapai 4,7 persen dari total kredit yang dikucurkan. Hingga November 2011, kredit ke UMKM sebesar Rp461 triliun.

"Total kredit macetnya mencapai Rp21 triliun," ujar Direktur Kredit, UMKM, dan BPR Bank Indonesia, Edy Setiadi, di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 9 Desember 2011.

Menurut dia, angka NPL ini masih bagus untuk sektor UMKM. Umumnya, NPL terjadi karena susahnya debitor untuk melakukan pembayaran, padahal sudah ada dananya. "Terkadang, debitor susah melakukan pembayaran, karena tidak ada waktu, walaupun uangnya sudah ada,” ungkapnya.

Edy menyarankan agar perbankan seharusnya melakukan sistem jemput bola, sehingga para debitor bisa segera melakukan pembayaran. “Sistem jemput bola ini bukan menggunakan debt collector, tetapi hanya menjadi agen penyaluran sebagai alat pembayaran saja,” tegas Edy.

Sebelumnya, Direktur Akunting dan Sistem Pembayaran Ronald Waas yang kini terpilih menjadi Deputi Gubernur BI juga membawa isu UMKM ini dalam uji kelayakan dengan Komisi XI DPR. Menurut dia, saat ini jumlah UKM mencapai 52 juta pelaku usaha atau 99 persen dari total pelaku usaha di Indonesia.

Sektor UMK di Indonesia menyumbang 56-60 persen produk domestik bruto (PDB) dan mempekerjakan 97 persen tenaga kerja.

Menurut dia, masalahnya, saat ini hanya 25 persen atau kurang lebih 13 juta UMK yang memiliki akses ke bank. "Oleh karena itu, pintu masuk penguatan UMK adalah dengan menyediakan layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan," ujarnya. (art)

Kerja di rumah

Popular Posts